Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kerendahan Hati yang Terabaikan: Pemimpin dan Kursi Kehormatan dalam Gereja

25 November 2024   06:33 Diperbarui: 25 November 2024   07:45 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kepemimpin Kristen seduai Alkitab (Vanderbloemen.com/)

Pemimpin yang terlalu mendewakan jabatan dan status seringkali mengabaikan prinsip-prinsip kerendahan hati yang seharusnya menjadi landasan pelayanan gereja. 

Kerendahan Hati seorang Pelayan

Kerendahan hati adalah nilai dasar dalam kehidupan Kristen yang seharusnya diteladani oleh setiap pemimpin gereja. 

Dalam Alkitab, kita diajarkan bahwa "siapa yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayan" (Markus 10:43). Pemimpin sejati adalah mereka yang mengutamakan pelayanan di atas ambisi pribadi.

Sikap rendah hati bukan berarti pemimpin tidak boleh memiliki visi besar untuk gereja. 

Sikap rendah hati mengajarkan untuk menghargai pendapat orang lain, memberi ruang bagi tim untuk berkembang, dan menyadari bahwa gereja bukanlah milik pribadi, melainkan milik Tuhan. 

Mengejar Posisi Terhormat 

Ketika pemimpin terlalu ingin menduduki posisi terhormat atau merasa dirinya satu-satunya yang dapat mengatur segalanya, mereka mulai kehilangan esensi dari pelayanan itu sendiri.

Terkadang, keinginan untuk mendapatkan jabatan dan pengakuan di gereja membuat pemimpin lupa pada tatanan yang telah ada. 

Mereka lebih mengutamakan pencapaian pribadi dibandingkan dengan keberlanjutan pelayanan gereja. 

Padahal, jabatan dalam gereja bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk lebih efektif dalam melayani jemaat dan memuliakan Tuhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun