Selain itu, wisatawan yang melewati jalur ini bisa merasa tidak nyaman, yang berpotensi mengurangi minat mereka untuk berkunjung ke Ambarawa dan kawasan sekitarnya.Â
Fungsi Jalan Utama yang Terabaikan
Jalan Jenderal Sudirman, sebagai jalur utama yang menghubungkan beberapa kota besar, seharusnya memiliki fungsi yang lebih optimal untuk memperlancar transportasi.Â
Namun, ketika jalan ini digunakan sebagai tempat parkir, fungsi utamanya sebagai jalur penghubung antar wilayah terganggu.Â
Padahal, jalan ini juga merupakan lintasan bagi kendaraan berat dan wisatawan yang menuju Bandungan, sehingga kepadatan lalu lintas yang terjadi sangat memengaruhi kelancaran perjalanan mereka.
Kesadaran Masyarakat yang Kurang
Salah satu masalah utama dalam mengatasi kemacetan ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelancaran lalu lintas.Â
Banyak pengendara yang merasa nyaman untuk parkir sembarangan di sepanjang jalan, tanpa mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan terhadap arus lalu lintas.Â
Pedagang dan pengunjung Pasar Projo juga sering kali mengabaikan peraturan yang ada, karena tidak ada tempat parkir yang memadai di sekitar pasar.Â
Peran Pemerintah dan Penegakan Aturan
Pemerintah daerah memiliki peran yang sangat penting dalam menanggulangi masalah ini. Penegakan hukum yang tegas terhadap parkir liar dan pengaturan angkutan umum yang lebih terorganisir perlu dilakukan.Â