Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Kristus Melalui Lensa Filosofi Jawa

19 November 2024   15:36 Diperbarui: 19 November 2024   15:38 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Filosofi ini mengajarkan bahwa menjaga keharmonisan adalah bentuk pengabdian kepada Yang Mahakuasa, sejalan dengan prinsip Kristen bahwa segala perbuatan baik harus memuliakan Allah.  

Selain itu, filosofi Jawa sangkan paraning dumadi menekankan asal-usul dan tujuan hidup manusia, yaitu kembali kepada Sang Pencipta dalam keadaan yang sempurna. 

Pandangan ini dapat selaras dengan ajaran Kristus yang memanggil umat-Nya untuk hidup dalam kekudusan dan mencapai kehidupan kekal bersama Allah.  

Dalam tradisi Kristen, harapan eskatologis atau akhir zaman tidak hanya berfokus pada keselamatan manusia, tetapi juga pada pembaruan bumi yang baru dan langit yang baru. 

Ini menegaskan bahwa karya Kristus mencakup seluruh ciptaan, sebagaimana tertulis, "Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan" (Roma 8:19).  

Mengintegrasikan ajaran Kristus dengan nilai-nilai lokal seperti memayu hayuning bawono langgeng juga dapat menjadi bentuk kontekstualisasi iman yang relevan bagi masyarakat tertentu.

Ini menunjukkan bahwa Kristus adalah Tuhan atas seluruh budaya, yang mampu merangkul dan mentransformasi tradisi setempat.  

Dengan demikian, memahami Kristus melalui kerangka memayu hayuning bawono langgeng bisa menjadi langkah untuk merefleksikan panggilan hidup yang lebih holistik.

Melalui kasih dan pengorbanan-Nya, Kristus menjadi teladan utama dalam merawat harmoni dunia, sekaligus memberikan arah menuju kehidupan kekal bersama Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun