Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

6 Dampak Catcalling pada Korban Pelecehan

17 November 2024   02:08 Diperbarui: 17 November 2024   06:56 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catcalling, sebuah bentuk pelecehan verbal yang sering terjadi di ruang publik, telah lama menjadi masalah sosial yang merugikan korban, terutama perempuan. 

Meskipun tindakan ini sering dianggap sepele oleh sebagian orang, kenyataannya dampak psikologisnya jauh lebih besar dari yang diperkirakan. 

Bagi mereka yang menjadi sasaran, catcalling bukan hanya tentang kata-kata yang diucapkan, melainkan dampaknya yang bertahan lama dalam kehidupan mereka. 

Berikut ini adalah enam dampak catcalling yang dapat dirasakan korban setelah melewati tempat-tempat di mana mereka mengalami tindakan tersebut.

 1. Tidak Merasa Aman dan Nyaman

Dampak pertama yang langsung dirasakan oleh korban catcalling adalah perasaan tidak aman. 

Ketika seseorang dilecehkan secara verbal di ruang publik, mereka sering merasa bahwa ruang tersebut bukan tempat yang aman lagi bagi mereka. 

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia, dan catcalling merusaknya. Ketika seseorang merasa bahwa mereka bisa menjadi sasaran pelecehan kapan saja dan di mana saja, rasa aman mereka terganggu.

2. Pergerakan di Ruang Publik Menjadi Terbatas

Catcalling bisa membuat korban merasa terjebak dan terkungkung. Mereka mungkin mulai menghindari tempat-tempat tertentu yang pernah menjadi lokasi pelecehan atau merasa cemas saat harus melewati jalan-jalan yang lebih sepi. 

Hal ini membuat pergerakan mereka di ruang publik terbatas, bahkan mungkin mereka menghindari kegiatan sosial atau pekerjaan yang mengharuskan mereka keluar rumah. 

Ketidaknyamanan ini dapat mempengaruhi mobilitas dan kebebasan seseorang, yang pada akhirnya mengarah pada isolasi sosial.

3. Merasa Malu dan Tidak Percaya Diri

Pelecehan verbal sering kali melibatkan komentar tentang penampilan fisik, dan ini bisa membuat seseorang merasa diekspos dan diperhatikan hanya berdasarkan penampilan luar mereka, bukan kepribadian atau kualitas lainnya. 

Perasaan diperlakukan seperti objek seksual ini dapat merusak rasa percaya diri, bahkan jika sebelumnya korban tidak merasa demikian. 

Sebagai hasilnya, banyak korban yang merasa tidak nyaman dengan penampilan mereka dan mulai mengubah cara berpakaian atau berinteraksi di ruang publik.

4. Mengganggu Kesehatan Mental Lainnya

Catcalling bukan hanya menciptakan perasaan tidak aman, tetapi juga dapat memperburuk kondisi kesehatan mental lainnya seperti kecemasan, depresi, dan stres. 

Ketika seseorang sering dihadapkan pada pengalaman pelecehan verbal, perasaan tertekan bisa meningkat, menyebabkan gangguan psikologis yang lebih serius. 

Rasa terancam dan tidak dihargai di ruang publik seringkali menyebabkan seseorang merasa terisolasi, sehingga memperburuk kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

5. Meningkatkan Perasaan Ketidakberdayaan

Pelecehan verbal sering kali dilakukan oleh orang asing yang tampaknya tidak peduli terhadap dampak yang mereka timbulkan. 

Korban, yang sering kali merasa tidak memiliki kontrol atas situasi tersebut, dapat merasa tidak berdaya. 

Mereka merasa bahwa dunia di sekitar mereka adalah tempat yang tidak dapat mereka kendalikan, yang memperburuk perasaan tidak berdaya dan ketidakmampuan untuk melawan situasi.

6. Menyebabkan Trauma Jangka Panjang

Dalam banyak kasus, dampak dari catcalling tidak berhenti setelah kejadian tersebut. Beberapa korban mungkin mengalami trauma psikologis yang berlangsung lama, dan kejadian tersebut bisa mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain di masa depan. 

Mereka mungkin menjadi lebih waspada dan cemas dalam situasi sosial, dan dalam kasus yang lebih parah, mereka mungkin mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD). 

Trauma ini bisa memengaruhi hubungan pribadi mereka, pekerjaan, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Sudah saatnya kita sebagai masyarakat mulai memahami bahwa catcalling bukan hanya perilaku yang tidak sopan, tetapi juga merupakan bentuk pelecehan yang bisa merusak kualitas hidup seseorang.

Karena itu, penting untuk membangun kesadaran bersama dan menciptakan ruang publik yang lebih aman dan inklusif bagi semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun