Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Doa dan Puasa Dikala Krisis: Perjumpaan dengan Sang Pencipta

12 November 2024   08:18 Diperbarui: 13 November 2024   09:01 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara Do Puasa bersama Mmahasiswa yang dipimpin oleh Samini, dan  Naomi/ dok.pri

Dalam saat-saat puasa, seseorang merasakan kerinduan yang mendalam akan hadirat Tuhan, dan ini menjadi sarana yang efektif untuk meresapi firman-Nya dengan lebih dalam.

Seperti yang diajarkan dalam Alkitab, doa dan puasa sering kali dipraktikkan bersamaan. Puasa bukan hanya sekadar menahan makan, tetapi juga menahan diri dari segala sesuatu yang dapat mengalihkan perhatian kita dari Tuhan. 

Dalam puasa, kita mengosongkan diri agar dapat dipenuhi oleh Allah. Ini adalah proses yang mendalam, di mana kita mencari wajah Tuhan dengan hati yang tulus dan rindu untuk bertumbuh dalam iman.

Peran penting wanita dalam pelayanan gereja

Alpiana, Ibu Samini, dan Ibu Naomi adalah contoh nyata dari wanita yang melayani dengan penuh kasih. 

Pujian yang dinyanyikan oleh Alpiana mengalir dengan penuh kerinduan untuk memuliakan Tuhan, sementara Firman Tuhan yang disampaikan oleh Ibu Samini mengandung hikmat yang membangun dan menguatkan jemaat. 

Perjamuan Kudus yang dipimpin oleh Ibu Naomi menjadi momen pengingat akan pengorbanan Kristus yang membawa kita kepada pemulihan dan damai sejahtera.

Melalui pelayanan para wanita ini, kita melihat bahwa setiap orang, tanpa memandang jenis kelamin, dipanggil untuk melayani dan berperan dalam pekerjaan Tuhan. 

Wanita, seperti halnya pria, memiliki panggilan untuk memberitakan Injil, menguatkan orang percaya, dan melayani dalam ibadah. 

Doa sebagai Perjumpaan dengan Allah

Dalam perjamuan kudus, kita diingatkan akan tubuh dan darah Kristus yang dipersembahkan untuk kita, dan bahwa kita dipanggil untuk hidup dalam persekutuan yang erat dengan-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun