Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Artikel Utama

Lapak Buah Mak Isah, Oase Segar di Tengah Pasar Blauran

10 November 2024   20:00 Diperbarui: 11 November 2024   21:23 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keberadaan pedagang seperti Mak Isah juga menunjukkan bahwa pasar tradisional masih memiliki tempat di tengah perkembangan pasar modern. 

Pasar Blauaran, meskipun sederhana dan penuh tantangan, tetap bisa bersaing karena menyediakan produk yang dibutuhkan masyarakat dengan harga yang lebih murah dan kualitas yang baik. 

Dalam hal ini, keberadaan Mak Isah menjadi simbol bahwa dengan konsistensi dan komitmen terhadap kualitas, pedagang tradisional bisa tetap bertahan dan berkembang, meski banyak pasar modern bermunculan.

Di sisi lain, meskipun pasar tradisional seperti Pasar Blauaran masih menjadi andalan bagi banyak orang, tantangan ke depan tidak bisa dianggap remeh. 

Semakin berkembangnya teknologi dan kemudahan berbelanja melalui platform online mengharuskan pasar tradisional untuk beradaptasi. 

Mungkin di masa depan, pedagang seperti Mak Isah perlu mempertimbangkan untuk memanfaatkan platform digital sebagai saluran baru untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. 

Namun, selama kualitas dan pelayanan tetap terjaga, saya yakin pasar tradisional akan tetap memiliki daya tarik.

Mak Isah adalah contoh nyata dari seorang pedagang tradisional yang mampu bertahan dan berkembang di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. 

Konsistensi dalam penjualan, pemilihan buah berkualitas, dan harga yang terjangkau menjadi kunci utama dari keberhasilannya. 

Walaupun pasar modern mulai menjamur, keberadaan pedagang tradisional seperti Mak Isah tetap menunjukkan pentingnya peran pasar tradisional dalam perekonomian lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun