Seiring waktu, gereja ini telah dilayani oleh beberapa hamba Tuhan, seperti Pdt. Noh Asabanu, Pdt. Joko Utopo, dan Pdt. Yusuf Agus Purwanto. Dalam lima tahun terakhir, pelayanan dilanjutkan oleh Pdt. Ferdinan Olin.Â
Kehadiran para pelayan Tuhan ini menjadi saksi betapa iman keluarga Pak Bejo telah menjadi pilar bagi gereja di daerah tersebut, memberikan inspirasi bagi jemaat lainnya untuk terus bertekun dalam iman.
Berjuang Sampai AkhirÂ
Sebagaimana Rasul Paulus mengingatkan Timotius, anak rohaninya, untuk terus berjuang dalam memelihara iman.Â
Dalam suratnya, Paulus menulis, "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman."Â
Pesan tersebut mengandung makna bahwa iman yang kuat adalah hasil dari perjuangan yang panjang dan penuh pengorbanan.
Implikasi Penting pada Masa Sekarang
Kisah keluarga Pak Bejo menyadarkan kita akan pentingnya memiliki iman yang kokoh di masa sekarang, terutama di tengah perubahan sosial, budaya, dan teknologi yang sangat cepat.
Di masa sekarang, arus sekulerisasi semakin kuat dan mempengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk nilai-nilai spiritual.Â
Keteguhan seperti yang ditunjukkan oleh Pak Bejo mengingatkan kita bahwa di tengah gempuran pengaruh dunia, mempertahankan iman dan kesetiaan kepada Tuhan adalah tindakan yang perlu diperjuangkan dengan sepenuh hati.
Pengorbanan untuk Kebaikan Bersama
Tindakan keluarga Pak Bejo yang rela menyerahkan sebagian tanah mereka untuk gereja mengajarkan kita tentang pentingnya pengorbanan demi kebaikan bersama.Â
Di masa sekarang, di mana individualisme dan kepentingan pribadi sering kali menjadi prioritas, teladan ini mengingatkan kita untuk kembali pada semangat pelayanan dan kepedulian kepada komunitas dan sesama.
Kekuatan dalam Keterbatasan