Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Tari Gambyong untuk Menyambut Tamu: Sebagai Penghormatan dan Identitas Bangsa

9 November 2024   02:38 Diperbarui: 9 November 2024   05:45 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Penari gambyong saat menyambut tamu di STTJKI (04/11/24)

Beberapa waktu lalu, civitas akademika STTJKI menyambut kunjungan tamu dari Australia dengan menampilkan Tari Gambyong. 

Tarian ini dibawakan oleh empat penari, yaitu Aryani dan Dwi, yang berasal dari Jawa Tengah, serta Yona dan Mega, yang berasal dari suku Dayak. 

Meskipun berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, Yona dan Mega mampu membawakan tarian ini dengan baik, memperlihatkan kekompakan dan keindahan gerak yang memukau para tamu undangan. 

Penampilan mereka menjadi salah satu momen yang menarik perhatian dan mendapatkan apresiasi dari para tamu yang hadir.

Sebagai Bentuk Penghormatan dan Identitas Budaya

Penyambutan tamu dengan Tari Gambyong bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap tamu yang datang dan simbol dari identitas budaya Jawa yang kaya. 

Dalam tradisi Jawa, menyambut tamu dengan seni pertunjukan adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat dan mengungkapkan kebanggaan terhadap warisan budaya. 

Penampilan Tari Gambyong yang anggun ini mencerminkan nilai-nilai luhur seperti keramahan, keanggunan, dan kesopanan yang merupakan ciri khas masyarakat Jawa. 

Melalui pertunjukan seni ini, civitas akademika STTJKI ingin memperkenalkan dan mempromosikan kekayaan budaya Jawa kepada tamu dari luar negeri.

Mempertahankan Eksistensi Seni Tari Jawa Klasik

Tarian ini adalah representasi seni pertunjukan khas Jawa yang menonjolkan keindahan dan keanggunan gerakan.

Keunikan Tari Gambyong terletak pada gerakannya yang luwes dan penuh kelembutan, yang sering kali dianggap sebagai simbol keanggunan perempuan Jawa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun