Fleksibilitas Pernikahan
Penting juga untuk menggalakkan budaya yang lebih menghargai fleksibilitas dalam pernikahan. Banyak generasi muda yang merasa tertekan oleh ekspektasi sosial mengenai peran dalam pernikahan.Â
Dalam masyarakat yang lebih egaliter, pasangan dapat merasa lebih bebas untuk berbagi tanggung jawab secara adil tanpa harus dibatasi oleh norma tradisional yang mungkin terasa menekan.Â
Dengan demikian, pernikahan bisa dilihat sebagai hubungan yang saling mendukung dan setara, sehingga lebih menarik bagi generasi muda.
Penurunan angka pernikahan di Indonesia bukan semata-mata persoalan statistik, tetapi merupakan refleksi dari perubahan nilai dan prioritas di kalangan masyarakat.
Meskipun angka pernikahan menurun, hal ini juga menunjukkan bahwa generasi muda lebih bijak dan selektif dalam memilih pasangan hidup. Mereka lebih mengutamakan kualitas hubungan daripada sekadar status pernikahan.
Dengan kebijakan yang tepat dan pendekatan yang komprehensif, penurunan angka pernikahan dapat diimbangi dengan peningkatan kualitas keluarga yang terbentuk di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H