Memberdayakan anggota gereja berarti membangkitkan kepercayaan diri dalam melayani. Ketika seseorang merasa didukung dan dipercayakan, mereka akan melayani dengan penuh semangat.Â
Yesus memberi kuasa kepada murid-murid-Nya, yang berarti Dia juga mempercayai mereka. Kepercayaan inilah yang menggerakkan mereka untuk melayani dengan sepenuh hati.
Menumbuhkan Pemimpin Masa Depan: Empowering dalam gereja tidak hanya berfokus pada pelayanan saat ini, tetapi juga untuk membentuk pemimpin gereja masa depan.Â
Dengan membimbing dan melatih anggota gereja untuk melayani, mereka memperoleh pengalaman dan kedewasaan rohani. Mereka akan siap untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar di masa depan.
Menjadikan Jemaat Mandiri Â
Pemberdayaan mendorong kemandirian jemaat dalam pelayanan. Alih-alih mengandalkan hanya pada segelintir pemimpin, gereja yang memberdayakan anggotanya akan memiliki banyak pekerja di ladang Tuhan.
Kepedulian Tuhan dalam Setiap Panggilan: Prinsip "Tuhan yang utus yang urus" menekankan bahwa Tuhan tidak meninggalkan umat-Nya dalam menjalankan tugas yang telah diberikan-Nya.Â
Setiap orang yang dipanggil dan diberdayakan dalam pelayanan akan menerima penyertaan dan pemeliharaan Tuhan. Ini adalah pengingat bahwa meskipun tugas tersebut berat, Tuhan memberikan kekuatan dan penghiburan.
Pengaruh Empowering
Pemberdayaan dalam gereja tidak berhenti pada pelatihan awal. Ada kebutuhan untuk pembinaan dan dukungan yang berkelanjutan, agar mereka yang melayani tetap bertumbuh secara rohani dan tidak merasa ditinggalkan. Â
Gereja yang memberdayakan anggotanya akan mengalami pertumbuhan, bukan hanya dalam jumlah tetapi juga dalam kedalaman iman.Â