Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjadi Pemimpin yang Bijaksana: Hindari Sikap Adigang, Adigung, dan Adiguna

2 November 2024   00:24 Diperbarui: 2 November 2024   15:03 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adigang Adigung Adiguna merupakan suatu istilah yang ada dalam peribahasa Jawa yang secara umum memiliki arti menyombongkan kekuatan, kekuasaan, dan kepandaian yang dimiliki. 

Istilah ini memberikan gambaran mengenai sifat kepemimpinan yang tidak hanya bersandar pada kekuatan dan kuasa, tetapi juga harus disertai dengan sikap rendah hati dan bijaksana. 

Di tengah tantangan ekonomi yang masih sulit dan tahun politik yang membawa kesengsaraan bagi rakyat kecil, pemimpin harus memahami bahwa keberpihakan kepada rakyat adalah hal yang mutlak.

Saat ini, kondisi ekonomi masyarakat masih dalam keadaan sulit. Menurut data, pada Maret 2024, persentase penduduk miskin di Indonesia tercatat sebesar 9,79 persen, menurun 0,56 persen poin dibandingkan Maret 2023. 

Namun, angka tersebut masih menunjukkan bahwa sekitar 3,983 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan. 

Penurunan jumlah penduduk miskin ini patut diapresiasi, tetapi masih banyak yang perlu dilakukan agar angka tersebut terus menurun secara signifikan.

Dalam konteks ini, kepemimpinan yang baik sangat dibutuhkan. Seorang pemimpin yang memahami kebutuhan masyarakat adalah mereka yang memiliki integritas dan berkomitmen untuk memajukan kesejahteraan rakyat. 

Kepemimpinan tidak seharusnya hanya dilihat dari kapasitas kekuasaan, tetapi dari kemampuannya untuk memberdayakan rakyat. 

Kekuatan pemimpin terletak pada kemampuannya untuk berempati dan memahami kondisi masyarakat yang dipimpinnya.

Tahun politik sering kali membawa dampak negatif, terutama bagi rakyat kecil. Dalam upaya meraih suara, banyak calon pemimpin yang berjanji muluk-muluk namun tidak terwujud ketika terpilih. 

Hal ini menimbulkan rasa skeptisisme di kalangan masyarakat terhadap para pemimpin. Pemimpin yang baik adalah mereka yang tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun