Civitas akademika Sekolah Tinggi Teologi Kristen Indonesia (STTJKI) kembali mengadakan ibadah rutin pada Selasa, 29 Oktober 2024.Â
Acara ini diikuti oleh dosen, staf, dan mahasiswa, serta dipimpin oleh Jesifilai, mahasiswa tingkat tiga yang bertindak sebagai liturgos.Â
Dalam ibadah kali ini, Ibu Samini, dosen di STTJKI, bertindak sebagai pembicara, membawa pesan dengan tema "Menghadapi Persoalan Secara Cerdas."
Ibu Samini dalam khotbahnya mengajak para peserta untuk memusatkan perhatian pada ketenangan pikiran sebagai fondasi dalam menghadapi persoalan hidup.Â
Ia menekankan pentingnya kecerdasan spiritual, terutama bagi mahasiswa yang tengah menyelesaikan tugas akhir.Â
Menurut Ibu Samini, ketenangan pikiran sangat penting untuk membantu proses berpikir lebih jernih dan membangun integritas antara pikiran dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam khotbahnya, Ibu Samini menyoroti faktor-faktor yang sering mengganggu ketenangan pikiran mahasiswa, seperti stres dan kecemasan akibat tekanan akademik.Â
Ia menjelaskan bahwa gangguan ini dapat memengaruhi kualitas pekerjaan dan proses belajar mahasiswa. Dengan mengutip ayat dari Yesaya 32:17, "Dan hasil kebenaran itu akan menjadi damai sejahtera," Ibu Samini mengingatkan bahwa damai sejahtera hanya bisa diperoleh ketika seseorang hidup dalam kebenaran.
Ayat tersebut menjadi landasan bagi pesan yang disampaikan Ibu Samini, yang mendorong mahasiswa untuk menjadikan kebenaran sebagai pegangan hidup mereka dalam menghadapi setiap tantangan.Â
Pesan ini bertujuan agar mahasiswa tidak hanya mengatasi persoalan secara cerdas, tetapi juga memiliki ketenangan batin dan kedamaian pikiran, terutama dalam proses akademik.
Ibadah ini juga menekankan pentingnya integritas dalam diri setiap mahasiswa. Ibu Samini menyampaikan bahwa integritas merupakan wujud dari kecerdasan spiritual yang nyata dan harus diterapkan dalam tindakan sehari-hari.Â