Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan, Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melayani Dengan Kasih dan Kuasa Doa

27 Oktober 2024   12:05 Diperbarui: 27 Oktober 2024   21:29 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibadah Jemaat di GPIAI Efata Patimuan /dok.pri

Pada era modern ini, dunia semakin terhubung, namun ironisnya, banyak individu merasa semakin terisolasi. 

Nilai-nilai tradisional seperti kebersamaan dan kasih kepada sesama sering kali terpinggirkan oleh kesibukan dan individualisme. 

Di tengah situasi ini, kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh Persekutuan Abadi Kristus Tim Jawa Tengah (PAKTA Jateng) di GPIAI Efata Patimuan, Cilacap, menjadi contoh nyata tentang bagaimana kasih dan kepedulian kepada sesama tetap relevan.

Pelayanan kasih seperti yang dilakukan oleh PAKTA Jateng bukan hanya sebuah acara keagamaan; ini adalah sebuah panggilan untuk berbagi kasih tanpa syarat. 

Pdt Linus Burakho, Ev. Gideon, dan Ev. Sutaryo menyalami jemaat yang hadir/ dok.pri
Pdt Linus Burakho, Ev. Gideon, dan Ev. Sutaryo menyalami jemaat yang hadir/ dok.pri
Ketika tim ini datang dan melayani jemaat, mereka tidak hanya membawa pesan Firman Tuhan, tetapi juga menghadirkan kehadiran nyata dari kasih yang tulus. 

Ini adalah wujud konkret dari iman yang bekerja melalui perbuatan, yang memberikan inspirasi kepada jemaat dan komunitas untuk tidak hanya menerima kasih, tetapi juga menularkannya kepada sesama.

Pada dasarnya, setiap individu memiliki kebutuhan mendasar untuk merasa diterima, dihargai, dan disayangi. 

Namun, dunia yang semakin berorientasi pada materialisme dan kompetisi membuat kasih dan perhatian kepada sesama sering kali terlupakan. 

Sesi kesaksian yang disampaikan dalam acara ini mengingatkan kita bahwa kasih Tuhan tidak hanya diukur dari besarnya berkat materi, tetapi juga dari kehadiran-Nya di tengah pergumulan hidup sehari-hari. 

Hal ini memberikan harapan kepada mereka yang merasa terpuruk dan meyakinkan mereka bahwa Tuhan senantiasa peduli.

Pelayanan yang dilakukan oleh PAKTA Jateng juga mengajarkan bahwa kasih bukan hanya tentang memberi materi, tetapi tentang kehadiran dan perhatian. 

Dalam pelayanan ini, mereka memberikan waktu dan tenaga untuk berbagi pengalaman rohani dan mendoakan jemaat. 

Kesakaian Ev. Gideon Benu dalam ibadah jemaat GPIAI Efata Patimuan/dok.pri
Kesakaian Ev. Gideon Benu dalam ibadah jemaat GPIAI Efata Patimuan/dok.pri
Kehadiran dan perhatian ini menjadi sesuatu yang sangat bernilai, mengingat banyak orang sering kali lebih membutuhkan telinga yang mendengarkan dan hati yang peduli dibandingkan sekadar bantuan materi.

Tentu saja, kegiatan pelayanan semacam ini tidak dapat terlaksana tanpa dukungan dan penerimaan dari pihak yang dikunjungi. 

Sambutan hangat dari jemaat GPIAI Efata dan pengurusnya menunjukkan bahwa kita memiliki ruang bagi nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan di tengah kesibukan dan tantangan hidup. 

Para pemimpin jemaat yang hadir, seperti Pdt. Linus Burakho, Bapak Sutaryo, dan Ibu Taryo, Melwan memainkan peran penting dalam memperkokoh persatuan dan semangat saling menghargai di antara jemaat.

Dalam konteks yang lebih luas, pelayanan kasih kepada sesama juga memberikan pesan penting kepada masyarakat tentang pentingnya sikap saling peduli. 

Kehadiran PAKTA Jateng di tengah jemaat GPIAI Efata menunjukkan bahwa kita semua memiliki tanggung jawab untuk mendukung dan menguatkan satu sama lain. 

Pada dasarnya, kasih yang tulus adalah kasih yang tidak memilih tempat, waktu, atau kondisi. Justru di tengah kesulitan, kasih sejati akan bersinar paling terang dan membawa harapan bagi mereka yang membutuhkannya.

Selain itu, kegiatan ini juga menyadarkan kita bahwa perbedaan jarak dan latar belakang tidak menjadi penghalang untuk saling peduli. 

Ketika masyarakat di perkotaan semakin individualis, kegiatan seperti ini menjadi contoh nyata dari nilai kebersamaan yang dapat dicontoh oleh semua kalangan. 

Meskipun berasal dari daerah berbeda, baik tim dari Salatiga maupun jemaat di Patimuan dapat bersatu dalam iman dan kasih yang sama. Ini menunjukkan bahwa kebersamaan dapat tetap terjaga meskipun ada perbedaan.

Pada akhirnya, kegiatan seperti ini memberikan refleksi bagi kita semua bahwa kasih sejati harus diwujudkan dalam tindakan nyata. 

Mewujudkan pelayanan kasih adalah sebuah tanggung jawab yang harus kita emban, bukan hanya sebagai individu, tetapi juga sebagai bagian dari komunitas. 

Jika kegiatan seperti ini bisa terus berlangsung dan diperluas, kita bisa berharap bahwa lebih banyak orang akan terbantu, baik secara rohani maupun secara sosial.

Dengan demikian, pelayanan kasih kepada sesama adalah kebutuhan yang sangat penting, terutama di tengah dunia yang semakin mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. 

Kegiatan pelayanan di GPIAI Efata Patimuan adalah pengingat bagi kita semua untuk tidak pernah lelah menunjukkan kasih kepada orang-orang di sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun