Â
Yesus juga menunjukkan bahwa doa adalah sarana untuk menyatakan ketaatan kepada Allah. Meskipun memiliki kehendak manusia yang mungkin ingin menghindari penderitaan, Yesus tetap menyerahkan diri-Nya kepada kehendak Bapa.Â
Doa adalah sarana yang memungkinkan-Nya untuk tetap taat, mengajarkan kita bahwa ketaatan kepada Allah membutuhkan ketulusan dan penyerahan total, terutama ketika kehendak-Nya berbeda dari keinginan kita.
Â
Yesus tidak hanya berdoa untuk diri-Nya sendiri tetapi juga untuk orang lain, termasuk murid-murid-Nya dan seluruh umat manusia.Â
Dalam Yohanes 17, Yesus berdoa bagi murid-murid-Nya agar mereka tetap kuat dalam iman dan dilindungi dari kejahatan.Â
Ini mengajarkan kita bahwa doa juga adalah bentuk kasih yang kita berikan kepada orang lain, memohonkan berkat dan perlindungan bagi mereka.
Doa sebagai Sumber Kekuatan Rohani Â
Kehidupan Yesus penuh dengan aktivitas dan pelayanan yang melelahkan, namun Ia selalu kembali kepada doa sebagai sumber kekuatan-Nya.Â
Doa membantu-Nya menemukan kembali kekuatan untuk menjalani misi-Nya, dan menjaga-Nya tetap fokus pada tujuan akhir. Ini mengingatkan kita bahwa tanpa doa, kita bisa kehilangan arah dan semangat dalam pelayanan serta hidup kita sehari-hari.
Doa sebagai Dasar Kehidupan Kristen Â
Dari kehidupan Yesus, kita belajar bahwa doa adalah dasar dari hubungan yang erat dengan Allah, sumber kekuatan, dan sarana penyerahan diri.Â
Doa membawa kita pada kedekatan dengan Allah, yang akhirnya memberikan kita hikmat, kekuatan, dan damai sejahtera yang sejati dalam menjalani hidup yang berkenan kepada-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H