Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan, Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mengukur Komitmen Calon Kepala Daerah: Sejauh mana Mereka Peduli Lingkungan?

25 Oktober 2024   10:02 Diperbarui: 25 Oktober 2024   17:46 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: RTH Taman Tingkir Salatiga/ https://tourism.salatiga.go.id

Penghijauan kota merupakan isu yang semakin mendesak di tengah meningkatnya urbanisasi dan polusi yang mengancam kesehatan masyarakat. 

Di Indonesia, dua kota besar yang menjadi sorotan adalah Jakarta dan Bandung. 

Keduanya menghadapi tantangan serius terkait kualitas udara dan pelestarian lingkungan, yang membutuhkan perhatian segera dari pemerintah dan masyarakat.

Suhu Udara yang Buruk di Perkotaan 

Sebagai contoh: Jakarta, ibu kota Indonesia, telah meraih peringkat ketiga sebagai kota paling tercemar di dunia. 

Menurut data terbaru dari IQAir, kualitas udara di Jakarta mencapai level yang tidak sehat dengan indeks kualitas udara mencapai 177. 

Polutan utama, PM2.5, menunjukkan konsentrasi yang sangat tinggi, yaitu 105 mikrogram per meter kubik. Ini bukan hanya ancaman bagi kesehatan penduduk, tetapi juga tantangan bagi pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang layak huni.

Kondisi polusi udara yang parah di Jakarta berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pernapasan dan penyakit kardiovaskular. 

Keberadaan ruang hijau yang memadai dapat membantu mengurangi tingkat polusi, namun Jakarta masih sangat kekurangan area hijau yang seharusnya berfungsi sebagai paru-paru kota.

Di sisi lain, Kota Bandung, meskipun dikenal sebagai kota yang lebih hijau, juga tidak lepas dari tantangan serupa. Urbanisasi yang pesat menyebabkan penurunan signifikan Ruang Terbuka Hijau (RTH). 

Data menunjukkan bahwa setiap tahun, persentase RTH di Bandung berkurang sekitar 42 sentimeter. Keberadaan ruang hijau yang semakin terbatas mempengaruhi kualitas udara dan ketahanan ekosistem, sehingga upaya penghijauan perlu diintensifkan.

Keterbatasan ruang hijau di Bandung membuat kota ini rentan terhadap masalah polusi udara.

Pentingnya Kebijakan Publik

Penghijauan kota seharusnya menjadi salah satu prioritas dalam kebijakan publik, yang diusung oleh para calon kepada daerah. Namun, sayangnya, isu ini sering kali terabaikan dalam agenda politik. 

Banyak calon kepala daerah yang lebih fokus pada pembangunan infrastruktur fisik tanpa mempertimbangkan pentingnya keseimbangan lingkungan. 

Ini mencerminkan kurangnya pemahaman tentang dampak jangka panjang dari lingkungan yang sehat terhadap kualitas hidup masyarakat.

Komitmen calon kepala daerah untuk membawa isu penghijauan dan hutan kota dalam kampanye mereka sangatlah penting. 

Mereka perlu menjelaskan rencana konkret untuk memperluas ruang hijau, seperti pembangunan taman kota dan pengembangan hutan kota yang dapat berfungsi sebagai penyerap polutan. 

Dengan mengedepankan isu ini, calon pemimpin dapat menunjukkan kepedulian mereka terhadap kualitas hidup masyarakat dan kesehatan lingkungan.

Penghijauan Sebagai Investasi

Penting untuk diingat bahwa penghijauan bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga investasi jangka panjang dalam kesehatan masyarakat. 

Kota yang hijau dapat memberikan udara yang lebih bersih, suhu yang lebih sejuk, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. 

Calon kepala daerah harus menyadari bahwa keberlanjutan lingkungan berhubungan erat dengan kesejahteraan warga.

Selain itu, pemerintah daerah perlu mengalokasikan anggaran yang memadai untuk program penghijauan, mulai dari pembangunan taman kota hingga reboisasi di lahan kosong. 

Tanpa dukungan finansial yang kuat, upaya penghijauan akan sulit untuk diimplementasikan secara efektif. Hal ini juga mencakup insentif bagi warga yang berpartisipasi dalam menanam pohon di lingkungan mereka.

Edukasi lingkungan juga sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Program-program edukasi yang melibatkan masyarakat dalam menjaga dan menambah ruang hijau harus menjadi bagian dari kebijakan pemerintah daerah. 

Ditunggu Komitmen Calon Kepala Daerah 

Para calon kepada daerah harus berkomitmen untuk bekerja sama dalam mewujudkan lingkungan yang lebih sehat. 

Penghijauan tidak hanya akan memperbaiki kualitas udara, tetapi juga meningkatkan daya tarik kota sebagai tempat tinggal yang layak. 

Dengan upaya yang terintegrasi dan berkesinambungan, kedua kota ini dapat menuju lingkungan yang lebih baik, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan menjaga keberlanjutan ekosistem.

Menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks, sudah saatnya penghijauan kota dijadikan prioritas utama oleh semua calon pemimpin daerah. 

Dengan visi yang jelas dan komitmen yang kuat terhadap penghijauan dan pengembangan hutan kota, kita bisa bersama-sama menciptakan kota yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun