Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kasih Karunia bagi Perempuan Berdosa

23 Oktober 2024   08:05 Diperbarui: 23 Oktober 2024   08:40 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tindakan Yesus yang menerima perempuan itu tanpa ragu atau penghukuman adalah sesuatu yang revolusioner dalam konteks hukum Yahudi.

Yesus tidak hanya membiarkan perempuan itu menyentuh-Nya, tetapi Ia memuji tindakannya sebagai respons yang benar terhadap pengampunan dosa.

 Ini menunjukkan bahwa kasih karunia Allah melampaui batasan hukum dan tradisi sosial. Bagi Yesus, pertobatan dan iman lebih penting daripada reputasi masa lalu seseorang.

Perumpamaan Dua Orang Berutang

Yesus menggunakan perumpamaan tentang dua orang yang berutang kepada seorang tuan untuk mengajarkan Simon dan para pendengarnya tentang kasih karunia. 

Dalam perumpamaan ini, seorang berutang lebih banyak daripada yang lain, tetapi keduanya diampuni utangnya oleh tuan mereka. 

Yesus bertanya kepada Simon, siapa di antara keduanya yang akan lebih mengasihi tuannya setelah diampuni. 

Melalui perumpamaan ini, Yesus menekankan bahwa mereka yang diampuni lebih banyak akan mengasihi lebih banyak.

Kasih Sebagai Respon terhadap Pengampunan

Perempuan berdosa ini menunjukkan kasih yang besar karena dia menyadari betapa besar dosanya yang diampuni. 

Tindakannya mengurapi kaki Yesus dengan minyak wangi dan mencuci-Nya dengan air mata adalah ekspresi dari kasih yang mendalam dan penuh rasa syukur. 

Ini mengajarkan kita bahwa respons yang benar terhadap pengampunan Tuhan adalah kasih yang tulus dan penuh pengabdian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun