kasih karunia Allah dan respons manusia terhadap pengampunan-Nya.Â
Kisah perempuan berdosa yang diampuni dalam Injil Lukas menawarkan pandangan yang mendalam tentangDalam perikop ini, kita melihat seorang wanita yang dikenal sebagai pendosa besar datang kepada Yesus dengan hati penuh penyesalan dan kasih.Â
Sikap Yesus terhadap wanita ini memberikan pelajaran penting bagi kita tentang dosa, pengampunan, dan bagaimana kasih karunia Allah melampaui segala batas.
Status Sosial
Pada zaman Yesus, masyarakat Yahudi sangat mementingkan status sosial dan keagamaan. Mereka yang hidup dalam dosa, terutama pelanggaran moral seperti prostitusi, dianggap sebagai orang buangan.Â
Para pemimpin agama seperti orang Farisi terkenal dengan sikap kebenaran diri dan kecenderungan mereka untuk menghakimi orang lain berdasarkan penampilan luar.Â
Dalam konteks ini, perempuan dalam kisah ini dilihat sebagai orang yang tidak pantas berhubungan dengan para pemimpin agama atau tokoh penting, apalagi menyentuh Yesus, yang dikenal sebagai seorang guru besar.
Sikap Simon, Orang Farisi
Simon, seorang Farisi yang mengundang Yesus untuk makan di rumahnya, menunjukkan sikap yang umum pada masanya terhadap perempuan berdosa tersebut.
Meskipun ia tidak mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata, Yesus membaca pikiran Simon, yang mempertanyakan kenabian Yesus karena membiarkan seorang pendosa mendekati-Nya.
Ini memperlihatkan bahwa Simon, meskipun religius, tidak memahami esensi kasih dan pengampunan yang diajarkan Yesus.
Pengampunan yang Melampaui Hukum