Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengatasi Distraksi Guna Meraih Kehidupan Sorgawi

22 Oktober 2024   00:41 Diperbarui: 22 Oktober 2024   01:00 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di ayat 25, Paulus menegaskan bahwa setiap atlet harus menguasai dirinya dalam segala hal. 

Seorang atlet yang ingin menang harus disiplin dalam latihan, menjaga pola makan, dan menjauhi kebiasaan buruk yang dapat merusak performa mereka. 

Hal yang sama berlaku dalam kehidupan rohani kita. Distraksi sering kali datang dalam bentuk godaan yang tampaknya tidak berbahaya, tetapi jika dibiarkan, mereka dapat menjauhkan kita dari tujuan rohani kita.

Penguasaan diri adalah kemampuan untuk mengendalikan diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat bagi tujuan akhir kita. 

Ini mencakup kemampuan untuk berkata "tidak" terhadap hal-hal yang dapat mengganggu waktu kita dengan Tuhan, baik itu hiburan yang berlebihan, penggunaan waktu yang tidak bijak, atau bahkan hubungan yang menjauhkan kita dari iman. 

Penguasaan diri bukan hanya tentang menahan diri dari dosa, tetapi juga tentang memprioritaskan hal-hal yang membangun iman dan memperkuat hubungan kita dengan Tuhan.

3. Fokus yang Jelas

Di ayat 26, Paulus berkata bahwa ia tidak berlari tanpa tujuan dan tidak memukul sembarangan.

Ini mengajarkan kita tentang pentingnya fokus yang jelas dalam menjalani kehidupan iman. 

Tanpa tujuan yang jelas, kita akan mudah teralihkan oleh berbagai hal yang tidak relevan dengan panggilan Tuhan bagi kita.

Menetapkan prioritas spiritual adalah cara efektif untuk menjaga fokus kita. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan berdoa secara teratur, membaca Alkitab, dan melayani sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun