Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan, Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mencari dan Menemukan Tujuan Hidup

19 Oktober 2024   16:35 Diperbarui: 19 Oktober 2024   16:55 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Lentera/ https://pixabay.com

Dalam kehidupan modern yang serba cepat, banyak orang merasa ragu akan keberadaan Tuhan. Ketidakpastian ini sering kali disebabkan oleh kurangnya pengalaman langsung dan bukti fisik yang dapat terlihat. Ketika hidup di tengah keraguan ini, kita cenderung mencari kepastian dalam hal-hal yang dapat kita lihat dan sentuh, sehingga mengabaikan aspek-aspek spiritual yang lebih dalam. 

Tuhan menunjukkan keberadaan-Nya melalui ciptaan. Alam semesta dengan segala keindahan dan keteraturannya adalah bukti yang tak terbantahkan akan desain yang lebih tinggi. Dalam Roma 1:20, kita diajarkan bahwa atribut Tuhan jelas terlihat melalui apa yang telah Dia buat. 

Tantangan Hidup

Namun, mengakui keberadaan Tuhan bukanlah tanpa tantangan. Kita sering kali terjebak dalam zona nyaman, merasa takut untuk melangkah keluar dan menghadapi kebenaran yang mungkin merubah hidup kita. Ketakutan ini menciptakan penolakan terhadap konsep Tuhan, karena kita khawatir tentang apa yang harus kita ubah dalam hidup jika Dia benar-benar ada. 

Dalam Matius 7:7, Tuhan mengajak kita, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan menemukan; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu."

Kecenderungan manusia untuk tetap nyaman membuat kita cenderung menolak apa yang tidak kita pahami. Banyak orang lebih memilih untuk mengabaikan pertanyaan yang sulit dan terus hidup dalam ketidakpastian, daripada mengambil langkah untuk mencari jawaban. 

Mengambil langkah untuk mencari Tuhan adalah tindakan yang berani, namun sering kali menakutkan. Bagaimana jika Tuhan itu nyata, dan keberadaan-Nya mengharuskan kita untuk mengubah cara hidup kita? Pertanyaan ini sering kali menghalangi kita untuk melangkah lebih jauh, karena kenyataan bahwa ada tanggung jawab yang harus dihadapi dapat menjadi beban yang berat. 

Panggilan untuk Mencari Tuhan

Di tengah semua keraguan ini, ada panggilan untuk mencari kebenaran yang lebih dalam. Dengan membuka hati dan pikiran kita, kita dapat mulai merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Mengambil risiko untuk mencari-Nya bisa menjadi langkah pertama menuju transformasi. 

Jika kita benar-benar mencari, kita akan menemukan bahwa kehadiran Tuhan selalu ada, menunggu untuk diakui. Dalam Yeremia 29:13, Tuhan berjanji, "Kamu akan mencari Aku dan menemukan Aku, apabila kamu mencariku dengan segenap hatimu."

Mencari Tuhan berarti menggali makna yang lebih dalam dari kehidupan. Ini adalah sebuah perjalanan untuk menembus batasan pemikiran kita dan menyelami kebenaran yang lebih besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun