Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Usaha Abon Ikan, Solusi di Tengah Lesunya Ekonomi

18 Oktober 2024   20:03 Diperbarui: 20 Oktober 2024   06:10 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dapur produksi abon ikan tuna Pak Bagus/ dok.pri.

Dalam menghadapi tantangan ekonomi yang semakin sulit dan meningkatnya kebutuhan hidup, masyarakat perlu beradaptasi dan berinovasi. 

Hal ini menjadi sangat penting agar mereka dapat menemukan jalan keluar dari kesulitan yang ada. 

Inspirasi di Tengah Krisis

Salah satu contoh inspiratif datang dari Pak Bagus, seorang warga di padukuhan Gladagsari, Boyolali, yang telah mengambil langkah konkret untuk meningkatkan perekonomiannya melalui usaha rumahan.

Ia memulai usaha ini dengan memproduksi abon di dapur rumahnya, dibantu oleh dua orang rekan. 

Dengan tekad yang kuat, ia berusaha untuk menghadirkan produk berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. 

Ia memilih untuk memulai dengan abon ikan tuna, yang dianggapnya sebagai produk dengan permintaan yang baik dan potensi pasar yang luas.

Berbekal Pengalaman

Pengalaman kerja Pak Bagus di pabrik abon sebelumnya memberinya bekal pengetahuan yang berharga. Ia belajar tentang cara membuat resep abon yang lezat dan berkualitas. 

Dengan mempraktikkan ilmunya, ia kini bisa menghadirkan abon yang tidak hanya enak tetapi juga aman dikonsumsi oleh masyarakat. 

Pengalaman ini juga membantunya dalam memilih dan meracik bumbu yang tepat untuk abon yang diproduksi.

Racikan Abon Ikan Tuna

Bahan baku utama untuk abon ikan tuna ini diambil dari Semarang, di mana ia mendapatkan harga yang lebih murah dan kualitas ikan yang segar. 

Selain memilih ikan yang terbaik, mereka juga memastikan bahwa bumbu yang digunakan adalah bahan-bahan berkualitas tinggi. 

Beberapa bumbu penting yang ia gunakan antara lain bawang merah, bawang putih, ketumbar, lengkuas, daun salam, serai, gula, dan garam. 

Bawang merah dan bawang putih memberikan rasa gurih dan aroma yang khas, sementara ketumbar dan lengkuas menambah kelezatan abon.

Bumbu-bumbu tersebut diperoleh dari pasar lokal di Boyolali dan Salatiga. Dengan membeli bumbu di wilayah sekitar, ia mengurangi biaya transportasi yang dapat mempengaruhi harga jual produknya. 

Peluang Kerja dan Ekonomi

Usaha yang dirintis oleh ini sangat membantu perekonomian keluarganya, terutama saat anak-anak mulai bersekolah dan memerlukan dana lebih. 

Dengan melibatkan dua orang dalam produksi, usaha ini telah menciptakan peluang kerja dan memberdayakan masyarakat untuk berusaha secara mandiri.  

Ke depan, Pak Bagus berencana untuk memperluas produk yang ditawarkan, tidak hanya terbatas pada abon ikan tuna, tetapi juga daging sapi, dan ayam.

Dengan inovasi yang berkelanjutan dan pemanfaatan bumbu-bumbu alami yang berkualitas, ia berharap dapat menjangkau lebih banyak pelanggan.

Pemasaran Produk

Dengan memanfaatkan platform seperti WhatsApp dan Facebook, mereka memperkenalkan produknya kepada audiens yang lebih luas. 

Melalui WhatsApp, Bagus mengirimkan promosi, foto produk, serta memanfaatkan fitur status untuk berbagi update produk terbaru. 

Di Facebook, ia mencoba memosting lengkap gambar abon tuna yang menggugah selera. 

Inspirasi Usaha

Dengan usaha dan semangat yang tinggi, usaha runahan menjadi bukti nyata bahwa tantangan ekonomi bisa dihadapi dengan inovasi, kerja keras, dan keberanian untuk mencoba hal baru. 

Semoga kisah inspiratif ini dapat mendorong lebih banyak orang untuk mengambil langkah serupa dan bersama-sama membangun perekonomian yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun