Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Krisis Identitas: Ketika Citra Diri Menggeser Integritas Diri

16 Oktober 2024   13:39 Diperbarui: 16 Oktober 2024   18:43 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Etika sosial juga mendapat perhatian penting dari prinsip ini. Di tengah tekanan sosial untuk terlihat sukses atau tampil sempurna di mata masyarakat. Hal ini mengingatkan bahwa citra luar yang baik tanpa didukung oleh motivasi batin yang benar hanyalah kepura-puraan. 

Ketulusan Hati Sebagai kunci 

Tindakan baik harus berakar pada niat yang tulus, bukan sekadar untuk pencitraan atau keuntungan pribadi. Ketulusan niat ini menjadi landasan bagi setiap perbuatan yang kita lakukan, menciptakan dampak yang lebih mendalam dan berarti. Tanpa niat yang tulus, tindakan baik bisa menjadi kosong dan tidak autentik.

Kehidupan spiritual juga sangat terkait dengan pentingnya menjaga hati. Untuk dapat mengalami hubungan yang sejati dengan Tuhan, seseorang perlu menjaga kebersihan hati mereka. 

Hati yang dipenuhi dengan hal-hal buruk, seperti kebencian atau egoisme, dapat menghambat hubungan yang harmonis dengan Tuhan dan sesama. 

Jika hati dipenuhi dengan hal-hal buruk, seperti kebencian atau egoisme, hubungan dengan Tuhan dan sesama akan terhambat. 

Dalam dunia yang cenderung lebih memprioritaskan penampilan luar, kita diingatkan bahwa kualitas hidup sejati tidak hanya diukur dari citra diri yang ditampilkan di depan publik, tetapi juga dari hati yang murni dan penuh kasih. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun