Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Artikel Utama

Asa Pedagang Pakaian di Pasar Tiban Salatiga

15 Oktober 2024   16:15 Diperbarui: 17 Oktober 2024   21:02 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital ini, meskipun banyak aspek pemasaran telah beralih ke platform online, para pedagang di Pasar Tiban masih sangat membutuhkan interaksi secara langsung. 

Mereka berjuang untuk memasarkan pakaian secara langsung, menanti "ketiban rejeki" dari setiap pengunjung yang lewat. 

Momen ini sangat berharga, karena kedekatan dan interaksi langsung dengan pembeli menjadi salah satu kunci keberhasilan mereka. 

Melalui komunikasi tatap muka, para pedagang dapat membangun kepercayaan dan memberikan pengalaman berbelanja yang lebih personal.

Peluang Ekonomi Pedagang Kecil

Keberadaan Pasar Tiban Salatiga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Banyak keluarga bergantung pada pendapatan dari berjualan di pasar ini, menjadikannya sumber utama nafkah. 

Dengan kesempatan untuk menjajakan barang dagangan, para pedagang tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tetapi juga memberikan pendidikan bagi anak-anak mereka. 

Pasar Tiban lebih dari sekadar tempat berbelanja; ia merupakan pilar ekonomi lokal yang menggerakkan komunitas. 

Dalam suasana keramaian pasar, interaksi sosial dan kegiatan ekonomi saling bersinergi, menciptakan ikatan yang kuat antarwarga. 

Keberlanjutan pasar ini mencerminkan pentingnya peran ekonomi lokal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Pasar Tiban Tetap Dilirik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun