Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Peran Staf Perlindungan Anak Memastikan Keselamatan Anak dari Tindak Kekerasan

11 Oktober 2024   06:40 Diperbarui: 11 Oktober 2024   07:24 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan adanya staf perlindungan anak, gereja tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai lembaga yang mendukung kesejahteraan anak. 

Hal ini menciptakan dampak positif di masyarakat, dengan mempromosikan nilai-nilai perlindungan anak di kalangan jemaat. Ibu Etik, dari GSJA Bumiayu Getasan, menegaskan, "Kami ingin setiap anak merasa aman dan dicintai di gereja."

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun peran staf perlindungan anak sangat penting, mereka juga menghadapi berbagai tantangan. 

Stigma sosial, kurangnya dukungan dari orang tua, dan keterbatasan sumber daya dapat menghambat upaya mereka. Oleh karena itu, dukungan dari seluruh anggota gereja dan masyarakat sangat diperlukan.

Kolaborasi antara staf perlindungan anak, gereja, dan komunitas lebih luas sangat diperlukan untuk mencapai tujuan perlindungan anak yang efektif. Semua pihak harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak.

Peran staf perlindungan anak di gereja adalah bagian integral dari upaya menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak. 

Melalui edukasi, konseling, dan penyuluhan, mereka berkontribusi besar dalam melindungi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan.

Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk mendukung dan menghargai peran mereka demi kesejahteraan anak-anak di komunitas kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun