Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Iman Besar Lahir dari Ketulusan Bukan karena Kedudukan

7 Oktober 2024   20:57 Diperbarui: 7 Oktober 2024   22:46 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Seorang Wanita sedang berdoa https://pixabay.com/

Dalam Lukas 7:1-10, kita menemukan kisah seorang perwira Romawi yang tinggal di Kapernaum. 

Dia memiliki seorang hamba yang sangat dihargainya, tetapi hamba tersebut sedang sakit keras dan hampir mati. 

Ketika mendengar tentang Yesus, perwira itu berusaha mencari jalan untuk mendapatkan pertolongan bagi hambanya.

Perwira tersebut menunjukkan ketulusan hati yang luar biasa. Meskipun ia memiliki kedudukan yang tinggi, ia tidak ragu untuk meminta bantuan. 

Dengan mengirimkan beberapa orang tua-tua Yahudi untuk menemui Yesus, ia menunjukkan kepedulian yang mendalam terhadap hambanya.

Sikap perhatian perwira terhadap hambanya terlihat jelas dalam usahanya untuk mencari kesembuhan. 

Ia tidak hanya melihat hamba itu sebagai seorang pekerja, tetapi sebagai seseorang yang berharga dalam hidupnya. Ini mencerminkan ikatan emosional dan kasih yang mendalam.

Orang-orang tua Yahudi yang diutus itu datang kepada Yesus dengan meyakinkan-Nya bahwa perwira itu layak mendapatkan bantuan. 

Mereka mengungkapkan rasa hormat dan penghargaan mereka terhadap perwira, menekankan bahwa ia telah mengasihi bangsa mereka dan bahkan membangun rumah ibadah untuk mereka.

Ketika Yesus sedang dalam perjalanan menuju rumah perwira, perwira tersebut mengirim sahabat-sahabatnya untuk menyampaikan pesan. 

Ia meminta Yesus untuk tidak bersusah-susah datang ke rumahnya, merasa tidak layak untuk menerima-Nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun