Lingkungan atau pergaulan juga bisa menjadi faktor pendorong seseorang untuk melakukan pesugihan. Dalam beberapa kasus, seseorang terlibat dalam pesugihan karena dipengaruhi oleh orang-orang terdekatnya, baik itu keluarga, teman, atau kolega yang telah lebih dulu melakukannya.
Ketika melihat hasil yang tampaknya nyata dari mereka yang melakukan pesugihan, seseorang bisa tergoda untuk mengikuti jejak tersebut. Dalam hal ini, pengaruh lingkungan memiliki peran besar dalam keputusan untuk terlibat dalam praktik pesugihan.
6. Kebutuhan untuk Mempertahankan Kekuasaan atau Kedudukan
Bagi sebagian orang, pesugihan tidak hanya tentang mendapatkan kekayaan, tetapi juga mempertahankan status, kekuasaan, atau kedudukan yang telah diperoleh. Hal ini sering terjadi di kalangan elite atau tokoh masyarakat yang merasa bahwa dengan kekuatan mistis, mereka dapat terus berada di puncak.
Pesugihan dianggap sebagai cara untuk melindungi atau meningkatkan kekuatan yang sudah dimiliki, agar tidak mudah tergeser oleh orang lain.
Resiko Bagi Pencari Pesugihan
Pencarian pesugihan yang tidak wajar sering kali datang dengan risiko spiritualnya. Banyak individu yang terjebak dalam praktik ini terlibat dalam perjanjian dengan kekuatan gaib atau makhluk halus, yang dapat mengakibatkan dampak negatif pada kehidupan spiritual mereka.
Ketika seseorang menjalin hubungan dengan entitas yang tidak jelas (roh jahat), mereka berisiko kehilangan perlindungan dari Tuhan dan jauh dari nilai-nilai keagamaan yang mereka anut.Â
Selain dampak spiritual, pencari pesugihan juga menghadapi risiko psikologis yang berat. Ketergantungan pada praktik ini dapat menyebabkan kecemasan, stres, dan rasa bersalah yang mendalam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI