Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Retreat, Kesempatan untuk Mengalami Transformasi dan Pertumbuhan Spiritual

23 September 2024   10:50 Diperbarui: 27 September 2024   19:35 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap retreat memiliki tujuan yang jelas: memperdalam iman, menemukan panggilan hidup, dan mengalami pemulihan rohani. 

Dalam suasana yang aman, peserta diajak untuk mengevaluasi perjalanan hidup dan merumuskan kembali komitmen mereka kepada Tuhan. 

Proses transformasi ini dimulai dengan memisahkan diri dari rutinitas, memungkinkan individu untuk merenungkan pikiran dan perasaan yang mungkin terpendam. 

Dengan membuang distraksi dari dunia luar, peserta dapat lebih fokus pada kebutuhan spiritual mereka.

Selama retreat, praktik spiritual seperti doa, meditasi, dan studi Alkitab menjadi inti dari pengalaman. Peserta dapat berbagi pengalaman dan perspektif dalam diskusi kelompok, menciptakan rasa kebersamaan yang mendalam. 

Refleksi adalah kunci dalam retreat, di mana peserta diundang untuk melihat kembali perjalanan hidup mereka dan menemukan kedamaian batin. 

Melalui kegiatan ini, peserta belajar dari satu sama lain dan membangun komunitas yang saling mendukung.

Retreat juga membantu peserta menghadapi hambatan dalam kehidupan spiritual, seperti rasa sakit atau penyesalan. 

Dengan dukungan teman seiman, mereka merasa tidak sendirian dalam perjuangan. 

Sesi-sesi konseling atau bimbingan spiritual sering disediakan, memberi kesempatan bagi peserta untuk berbicara tentang tantangan yang dihadapi. 

Proses ini membantu mereka melepaskan beban emosional dan membuka jalan untuk penyembuhan dan pertumbuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun