Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak Tanpa Nama

21 September 2024   12:47 Diperbarui: 21 September 2024   22:39 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam jejak tak ada  nama, Debu tebal beterbangan,  
Panas membakar, musim kemarau panjang,  
Namun langkah tetap tertanam di jalan gersang.

Pria memikul beban di pundak renta,  
Wanita menggendong harapan di punggungnya,  
Di jalan setapak, bebatuan menusuk tapak,  
Kerikil tajam menguji, namun mereka tak goyah.

Tak ada alas, hanya kaki telanjang,  
Di bawah terik mentari yang tak pernah sayang,  
Para petani desa yang lugu,  
Meniti hidup dengan jiwa yang tak ragu.

Tanpa keluh, tanpa resah,  
Mereka terima bagian hidup yang pasrah,  
Di ladang, di sawah, di ujung senja,  
Mereka berjuang, dalam diam, dalam doa.

Tak ada sorak, tak ada tepuk tangan,  
Hanya kerja keras yang mereka tunjukkan,  
Namun di balik peluh, di balik debu,  
Ada kehidupan yang terus mereka temu.

Mereka, pahlawan tanpa nama,  
Berjalan dalam ketabahan yang tak terkira,  
Menghargai hidup dalam segala kekurangan,  
Menanam harapan, menuai kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun