Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Akademisi

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebohongan di Balik Topeng Kebaikan, Manipulasi dan Ketidakadilan dalam Organisasi

17 September 2024   15:00 Diperbarui: 17 September 2024   15:33 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi:Pemimpin Sewenang-wenang. (https://www.linkedin.com/)

Selain itu, produktivitas dan moral tim menurun karena mereka merasa tidak didukung atau diakui dengan adil. Ketidakadilan yang terus berlangsung ini juga memicu penurunan kredibilitas organisasi di mata masyarakat atau pihak luar. Ketika organisasi kehilangan integritas, sulit bagi mereka untuk berkembang atau bahkan bertahan di tengah persaingan yang ketat.

Menanggapi Ketidakadilan

Sebagai anggota organisasi, penting untuk mewaspadai tanda-tanda manipulasi dan kebohongan yang mungkin terselubung di balik sikap "baik" seseorang. 

Organisasi yang sehat membutuhkan transparansi, keadilan, dan sikap saling menghormati. 

Jika ada tanda-tanda bahwa seseorang sedang memanfaatkan posisinya untuk menindas orang lain, penting bagi anggota organisasi untuk bersuara dan mengungkap ketidakadilan tersebut.

Selain itu, pemimpin organisasi harus berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang adil dan transparan, serta tidak terpengaruh oleh individu-individu yang hanya mencari keuntungan pribadi. Dalam jangka panjang, hanya organisasi yang mempraktikkan integritas dan keadilan yang akan bertahan dan terus berkembang.

Penutup

Kebaikan yang palsu dan manipulatif dalam organisasi hanyalah kebohongan yang pada akhirnya akan terbongkar. 

Orang-orang yang secara diam-diam menindas dan membantu memelihara ketidakadilan hanya akan memperburuk kondisi organisasi dan menyebabkan lebih banyak kerusakan di masa depan. 

Kewaspadaan, keberanian untuk berbicara, dan komitmen terhadap keadilan adalah kunci untuk mencegah ketidakadilan seperti ini berlanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun