Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Akademisi

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pembangunan Trotoar dan Kelestarian Lingkungan

17 September 2024   13:20 Diperbarui: 17 September 2024   14:13 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembangunan trotoar baru seringkali menjadi salah satu upaya pemerintah kota untuk meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan bagi pejalan kaki. 

Namun, dalam beberapa kasus, proyek ini juga menghadirkan tantangan lingkungan. 

Dampaknya seperti yang terjadi dengan hilangnya belasan pohon yang telah lama menjadi penyejuk di sepanjang jalur tersebut.

Dalam proyek terbaru pembangunan trotoar, belasan pohon rindang yang sebelumnya menyediakan naungan alami untuk pejalan kaki harus ditebang. 

Penebangan ini tentu menuai berbagai reaksi, terutama dari masyarakat setempat yang merasakan langsung dampaknya. Seperti yang terjadi di Jalan Tentara Pelajar Salatiga.

Sebelumnya, pohon-pohon tersebut bukan hanya berfungsi sebagai penghijauan kota, tetapi juga memberikan manfaat besar, seperti menurunkan suhu di sekitar area dan menyerap polutan dari udara.

Keluhan Warga Akan Hilangnya Kesejukan dan Kerimbunan

Sejumlah warga mengeluhkan hilangnya kesejukan yang dulu mereka nikmati di sepanjang jalur tersebut.

"Sebelumnya, ketika berjalan di sini, kami merasa nyaman karena pohon-pohon besar ini membuat udara lebih sejuk. Sekarang, rasanya sangat panas dan gersang," ujar salah seorang warga. 

Banyak pejalan kaki yang terbiasa berlindung di bawah naungan pohon kini harus menahan panas yang lebih intens, terutama pada siang hari.

Selain kesejukan, warga juga merindukan suasana hijau dan rindang yang dulu memberi kenyamanan.

"Kerimbunan pohon-pohon ini membuat kawasan lebih teduh, sekaligus menjadi bagian dari keindahan lingkungan kita. Sayangnya, kini semuanya hilang," keluh warga lainnya. 

Kehilangan ini bukan hanya berdampak pada kenyamanan fisik, tetapi juga secara psikologis bagi mereka yang biasa menikmati kehijauan kota sebagai pelepas stres dari hiruk-pikuk kehidupan perkotaan.

Dengan hilangnya pohon-pohon tersebut, lingkungan sekitar trotoar menjadi jauh lebih panas. 

Kondisi ini tidak hanya menurunkan kenyamanan pengguna jalan, tetapi juga berpotensi meningkatkan risiko bagi mereka yang harus berjalan kaki dalam cuaca panas.

Dampak Lingkungan yang Serius

Selain dampak pada kenyamanan, hilangnya pohon juga membawa konsekuensi serius terhadap lingkungan. 

Meskipun proyek pembangunan trotoar bertujuan baik, yaitu meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki, penting untuk mempertimbangkan keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan kelestarian lingkungan. 

Idealnya, proyek seperti ini seharusnya didahului oleh kajian lingkungan yang matang dan mempertimbangkan solusi alternatif, seperti memindahkan pohon atau menanam pohon baru di sekitar area yang terkena dampak.

Solusi dan Harapan ke Depan

Untuk menjaga keseimbangan antara modernisasi dan kelestarian lingkungan, beberapa kota telah menerapkan kebijakan pembangunan yang lebih ramah lingkungan. 

Jika penebangan pohon tidak bisa dihindari, penanaman pohon pengganti di lokasi yang strategis harus menjadi bagian dari rencana jangka panjang.

Ke depan, masyarakat berharap agar proyek pembangunan trotoar berikutnya dapat lebih ramah lingkungan dan mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap kesehatan kota serta kenyamanan warganya. 

Pemeliharaan pohon yang ada atau setidaknya upaya reboisasi harus menjadi prioritas, sehingga pembangunan infrastruktur dapat berjalan selaras dengan pelestarian lingkungan.

"Semoga pemerintah lebih peka terhadap pentingnya keberadaan pohon di perkotaan. Kami butuh kesejukan dan kerimbunan, bukan trotoar yang panas," ujar seorang warga dengan penuh harap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun