Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Friday the 13Th Kebangkitan Genre Slasher Tahun 80-an

15 September 2024   21:58 Diperbarui: 16 September 2024   07:05 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Film/primevideo.com/

Friday the 13th adalah salah satu film horor ikonik yang menandai kebangkitan genre slasher pada awal tahun 1980-an. 

Disutradarai oleh Sean S. Cunningham, film ini dikenal karena menciptakan fondasi bagi serangkaian film horor yang mengikuti jejaknya. 

Film ini juga memperkenalkan elemen-elemen suspense, gore, dan kejutan yang mengguncang penonton.

Plot dan Cerita

Kisah Friday the 13th berfokus pada sekelompok remaja yang dipekerjakan sebagai konselor di Camp Crystal Lake, sebuah kamp musim panas yang memiliki sejarah kelam. 

Pada masa lalu, seorang anak bernama Jason Voorhees tenggelam di danau kamp tersebut karena kelalaian para konselor. 

Ketika kamp dibuka kembali setelah bertahun-tahun ditutup, para konselor baru mulai diburu dan dibunuh satu per satu oleh sosok misterius. 

Film ini berhasil mengemas elemen misteri dan horor, di mana penonton terus menerka siapa pelaku pembunuhan brutal ini hingga twist besar di akhir cerita terungkap.

Karakter dan Penampilan

Karakter Alice Hardy, yang diperankan oleh Adrienne King, tampil sebagai pahlawan terakhir yang dikenal dalam genre slasher sebagai "final girl". 

Namun, yang membuat film ini benar-benar dikenang adalah pengungkapan bahwa pelaku pembunuhan adalah Pamela Voorhees, ibu dari Jason Voorhees, yang diperankan dengan mengerikan oleh Betsy Palmer. 

Twist ini menjadi salah satu momen tak terlupakan dalam sejarah film horor, mengubah persepsi penonton tentang siapa yang menjadi ancaman utama.

Aspek Teknis

Salah satu kekuatan utama film ini adalah penggunaan suara dan musik yang efektif. 

Skor musik karya Harry Manfredini, dengan ketukan ikonis "Ki-ki-ki, ma-ma-ma", menambah nuansa mencekam di setiap adegan. 

Visual yang diambil di lingkungan hutan yang sunyi dan terisolasi juga memberikan perasaan ketegangan.

Sementara efek khusus oleh Tom Savini memperkuat adegan kematian yang realistis dan mengerikan, menjadikan film ini terkenal karena kekerasannya.

Pengaruh

Sebagai pelopor dalam genre slasher, Friday the 13th berhasil menciptakan waralaba besar yang melahirkan banyak sekuel dan memperkenalkan Jason Voorhees sebagai salah satu karakter horor paling ikonik sepanjang masa. 

Meskipun Jason sendiri tidak muncul dengan topeng hokinya hingga sekuel-sekuel berikutnya, film pertama ini tetap menjadi tonggak sejarah dalam sinema horor. 

Friday the 13th bukan hanya dikenal sebagai film, tetapi sebagai sebuah fenomena budaya yang menginspirasi banyak sineas untuk menciptakan film slasher mereka sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun