Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menangislah Negeriku

4 September 2024   14:06 Diperbarui: 4 September 2024   14:06 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Menangislah bangsakku, di dalam kabut gelap,  Tangis ibu-ibu menggendong anak,  Mencari susu bagi anaknya.

Di bawah terik panas, para bapak mengais rejeki,  
Dipinggir sungai yang kumuh,  
Sebuah tangisan berurai air mata.

Para penguasa sudah lupa rakyatnya,  
Kursi kedudukan terlalu empuk,  
Membuat nurani tertidur dalam kesenangan semu, 

Korupsi telah merongrong keadilan,  
Merampas hak mereka yang lemah, tanpa ampun.

Keringat dan harapan berbaur,  
Dalam kepedihan yang tak kunjung sirna,  
Di tengah belantara penderitaan yang tak terungkapkan.

Genggam erat tangan-tangan kecil itu,  
Dalam pelukan yang tak pernah lepas,  
Mencari cahaya di lorong-lorong gelap kehidupan.

Menangislah bangsakku, jangan engkau padam,  
Karena di balik derita ini, ada harapan yang tak akan pudar,  
Di bawah langit yang muram, suatu hari nanti, akan ada cahaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun