Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Pasar Ngenep Gunungkidul: Penggerak Roda Ekonomi Petani Tradisional

30 Agustus 2024   00:43 Diperbarui: 10 September 2024   13:20 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Ngenep/ Dok. pri

Pada hari pasaran atau hari Wage, Aktivitas di sekitar pasar sangat sibuk, dengan pembeli dan pengepul berdiri berjajar dengan timbangan tradisional untuk membeli berbagai hasil pertanian. 

Di dalam pasar, nampak para penjual yang menjual makanan tradisional, kebutuhan rumah tangga, dan pakaian. Penjual makanan dan barang kebutuhan ini tidak hanya berasal dari Gunungkidul, tetapi juga dari wilayah sekitar seperti Klaten di Jawa Tengah.

Peran Ekonomi dan Sosial

Pasar Ngenep bukan hanya tempat bertukar barang, tetapi juga merupakan pilar penting dalam roda ekonomi petani. 

Selain menjual hasil pertanian, para petani juga memanfaatkan pasar ini untuk membeli alat pertanian dan perkakas rumah tangga yang mendukung aktivitas mereka, seperti cangkul, sabit, dan pisau untuk mengupas ketela.

Warisan Budaya 

Pasar Wage Ngenep merupakan saksi sejarah kehidupan petani di Gunungkidul. Pasar ini telah menjadi bagian dari tradisi turun-temurun yang mendukung ekonomi lokal dan pendidikan anak-anak petani. 

Banyak keluarga petani dan pedagang yang mengandalkan pendapatan dari pasar ini untuk menyekolahkan anak-anak mereka. 

Aktivitas di pasar ini menunjukkan bagaimana pasar ini berperan dalam pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat setempat.

Dengan latar belakang sejarah dan fungsinya, Pasar Ngenep Gunungkidul tidak hanya sekadar tempat perdagangan, tetapi juga merupakan pusat kehidupan yang menyokong kesejahteraan petani tradisional di kapenawon Semanu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun