Mohon tunggu...
Obed
Obed Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Menghidupi Kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

8 Point Penting Menjembatani antara Realita dan Ilusi Dalam Bekerja

19 Agustus 2024   16:42 Diperbarui: 19 Agustus 2024   17:00 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam dunia kerja yang kompetitif saat ini, banyak individu merasa bahwa usaha yang mereka curahkan tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh. Fenomena ini menciptakan ilusi antara kerja keras dan pencapaian yang nyata. 

Artikel ini akan mengeksplorasi berbagai aspek dari ilusi ini dan memberikan wawasan tentang bagaimana mengatasi perbedaan antara usaha dan hasil.

1. Ekspektasi vs. Realitas

Seringkali, kita memiliki ekspektasi tinggi tentang hasil yang akan dicapai dari usaha yang kita lakukan. Misalnya, seorang pengembang perangkat lunak mungkin berharap aplikasi yang dikembangkan akan mendapatkan banyak unduhan dan ulasan positif. 

Namun, jika aplikasi menghadapi masalah teknis atau kurangnya pemasaran, hasilnya mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi.

2. Efektivitas Kerja

Bekerja keras tidak selalu berarti bekerja secara efektif. Misalnya, seorang penulis yang menghabiskan waktu berjam-jam menulis tanpa merencanakan kontennya dengan baik mungkin merasa telah bekerja keras. 

Namun, jika tulisan tersebut tidak memenuhi kebutuhan pembaca atau tidak terstruktur dengan baik, hasilnya bisa kurang memuaskan. 


3. Faktor Eksternal

Faktor eksternal seperti kondisi pasar, dukungan tim, atau perubahan kebijakan dapat mempengaruhi hasil yang dicapai. Seorang petani mungkin telah bekerja keras di ladang, namun hasil panennya bisa terpengaruh oleh cuaca buruk atau serangan hama. 

Demikian pula, seorang desainer grafis mungkin menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan klien karena batasan anggaran atau perubahan mendadak dalam desain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun