Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jiwaku Dalam Keheningan

15 Agustus 2024   20:48 Diperbarui: 16 Agustus 2024   10:14 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam tepi gelap aku terikat,  Namun jiwaku berlari jauh membuang rasa cemas,  Melawan gelisah yang menyiksa,  
Menapaki jejak dalam ketidakpastian.

Jiwaku berlari dalam kekacauan,  
Berteman kecemasan dan ketakutan,  
Tersungkur jiwa ini tanpa harap,  
Menangis dalam keluh mengaduh, kehilangan.

Dalam hening malam, jiwa ini gulana,  
Tiada yang menemani dalam kesendirian,  
Jiwaku berlari mencari pertolongan,  
Namun pintu itu tertutup, ah jiwaku


Suntuk dan letih jiwa berlari,  
Namun dalam laut yang dalam,  
Jiwa menyelam mencari jawaban,  
Mencoba menembus kegelapan yang pekat.

Di langit tinggi jiwa ini terbang,  
Mencari cahaya dalam kegundahsn  
Tik bertemu Sang Sinar Kebenaran,  
Menuntun jiwa menemukan harap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun