Selain itu, ritual ini juga bertujuan untuk mencegah eksploitasi di kawasan Goa Walandi yang dapat merusak kawasan tersebut.
Pentas Seni di Goa Walandi
Setelah upacara kenduri dan doa bersama yang dipimpin sesepuh dusun Ngablak, acara dilanjutkan dengan pertunjukan seni tradisional.Â
Para remaja dan anak-anak desa menampilkan Tarian Jawa, seperti tari Gambyong, dan Tari Teh Tiongke. Sebagaimana dikatehui Dusun Ngaglik adalah penghasil atau produsen teh Tiongke yang cukup terkenal.
Pertunjukan seni tari ini tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya dan tradisi Jawa yang telah diwariskan secara turun-temurun.Â
Makan Bersama di 'Goa walandi'
Sebagai bentuk kesatuan dan guyub rukun, masyarakat juga melakukan makan bersama. Nasi tumpeng, yang merupakan simbol syukur, menjadi hidangan utama dalam acara ini, bersama dengan olahan 'kambing kendhit' yang telah dipersembahkan sebelumnya.Â
Tradisi Dawuhan adalah contoh bagaimana masyarakat di Ngaglik, Gladagsari menjaga keseimbangan antara kehidupan modern dan pelestarian alam.Â
Melalui acara ini, mereka tidak hanya merayakan syukur atas kekayaan sumber daya alam yang ada, tetapi juga meneruskan nilai-nilai budaya yang telah ada sejak lama.
Menjaga Ekologi
Dengan mengadakan Dawuhan secara rutin, masyarakat berharap agar sumber air 'Goa Walandi' tetap terjaga ekosistemnya, dan mampu memenuhi kebutuhan mereka di masa mendatang.