Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Akademisi

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Embun Pagi

11 Agustus 2024   00:55 Diperbarui: 13 Agustus 2024   21:16 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://wallpapercave.com/w/wp7157308

Di pagi cerah, saat mentari belum tampak,  
Embun menari lembut di dedaunan hijau,  
Udara dingin menyentuh kulit,  
Ayam berkokok riang, membangunkan dunia kecil.

Di dusun tenang, jauh dari hiruk-pikuk,  
Hidup dalam ketenangan yang hakiki,  
Tanpa keramaian dan suara mesin,  
Pagi hari seperti keajaiban baru.

Sinar surya perlahan merayap di ufuk timur,  
Membuka tirai malam yang tersisa,  
Kehangatan menggantikan dingin,  
Mengundang cahaya untuk menyentuh bumi.

Baca juga: Rindu

Daun-daun berkilau dalam cahaya lembut,  
Bercerita tentang malam yang berlalu,  
Burung-burung menyambut dengan nyanyian ceria,  
Menyapa pagi penuh harapan baru.

Kicauan ayam berderai di udara,  
Memecah kesunyian dusun damai,  
Hiruk-pikuk pagi, lembut dan bersahaja,  
Mengisi ruang dengan aroma tanah basah.

Dedaunan tertutup embun bersinar,  
Menawarkan keindahan yang murni,  
Rasa tenang menyelimuti, dunia terasa hening,  
Di tengah alam yang penuh kedamaian ini.

Jalan setapak di bawah sinar lembut,  
Mengundang langkah menjelajah lebih lagi,  
Sebuah langkah di pagi hari,  
Menuju harmoni abadi dan sejati.

Pagi ini penuh janji dan harapan,  
Menawarkan kebangkitan dalam setiap hela nafas,  
Menjadi saksi bahwa keindahan tak perlu gemerlap,  
Hanya butuh ketenangan untuk merasakannya.

Baca juga: Si Pongah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun