Kepedihan mengalir dalam rintih hati.
Melangkah gopoh di liku jalan gelap,
Nafas tersengal menapaki terjalnya jalan
Duka dan tangis merobek hati ini,
"Doaku, mengapa tak kau jawab?" teriakku.
Gelap dan pedih, menusuk jantungku, kataku lirih: "di mana Engkau, Tuhan?"
Dalam kepedihan, dan luka
Teringat kitab-Mu, akan kasih-Mu.
Engkaulah yang menggendongku, menuntunku,
Dalam langkah-langkah penuh kasih-Mu.
Tersungkur di kakimu, mencari cahaya,
Dalam keputusasaan, kuharap sinar-Mu.
Engkau di sini, Tuhan, lirih bidikku
Kasih-Mu abadi, meliputi jiwa.
AKu berdoa, Aku berseru
Tuhan tempatku berteduh, dalam damai-Mu,
Ku berserah pada-Mu, kuatkan hatiku.
Tuhan, Kasih-Mu yang tak pernah berubah,
Penerang jalan, dalam kegelapan.
Seberkas sinar jauh kupandang
Dalam teriakku yang mendalam, aku memandang,
Kaulah harapanku, di atas langit.
Seruku, Tuhan Kekuatanku dan pertolongaanku
Di antara reruntuhan, kusujud pada-Mu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H