Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seberkas Cahaya

7 Agustus 2024   09:55 Diperbarui: 10 Agustus 2024   13:30 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.vecteezy.com

Dalam ruang sunyi, di hadapan Penciptaku aku tersungkur  Berbisik dan berteriak, memohon Seakan hampa, tanpa jawaban  Terhimpit dalam sudut gelap, mencari cahaya  

Dari tempat tinggi, seberkas cahaya bersinar  
TanganNya yang terulur menarikku keluar dari kegelapan  

Dalam gelap yang menggelayut, aku menangis dalam kesunyian malam
Tangannya memelukku dengan kasih yang tulus  

Terang memecah kegelapan hati yang lelah  
Mengangkatku dari kehampaan, menuntunku ke kebenaran yang abadi  

Di hadapanNya, aku menemukan kedamaian  
Dalam dekap kasihNya, kulihat keagunganNya  

Dalam ruang sunyi, aku bangkit  
Bersujud dan bersyukur pada Penciptaku yang setia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun