Mohon tunggu...
Obed
Obed Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Menghidupi Kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seberkas Cahaya

7 Agustus 2024   09:55 Diperbarui: 7 Agustus 2024   10:13 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam ruang sunyi, di hadapan Penciptaku aku tersungkur  
Berbisik dan berteriak, memohon Seakan hampa, tanpa jawaban  
Terhimpit dalam sudut gelap, mencari cahaya  

Dari tempat tinggi, seberkas cahaya bersinar  
TanganNya yang terulur menarikku keluar dari kegelapan  

Dalam gelap yang menggelayut, aku menangis dalam kesunyian malam
Tangannya memelukku dengan kasih yang tulus  

Terang memecah kegelapan hati yang lelah  
Mengangkatku dari kehampaan, menuntunku ke kebenaran yang abadi  

Di hadapanNya, aku menemukan kedamaian  
Dalam dekap kasihNya, kulihat keagunganNya  

Dalam ruang sunyi, aku bangkit  
Bersujud dan bersyukur pada Penciptaku yang setia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun