Dalam pergaulan kita sehari-hari, kita sering bertemu dengan orang-orang yang tampaknya selalu merasa menjadi korban dalam berbagai situasi.
Meskipun mereka mungkin tidak selalu menyadarinya, kebiasaan ini dapat merusak hubungan dan menghambat perkembangan pribadi, bahkan merusak organisasi.
Dalam tulisan ini, kita akan membahas enam kebiasaan buruk yang umumnya dimiliki oleh orang-orang yang suka playing victim (berperan sebagai korban).
1. Terus-Menerus Menyalahkan Orang Lain
Salah satu tanda utama dari seseorang yang sering memainkan peran sebagai korban adalah kecenderungan mereka untuk selalu menyalahkan orang lain ketika masalah muncul.Â
Misalnya, jika mereka terlambat menghadiri suatu rapat, mereka mungkin mengatakan: "Saya terlambat karena kamu tidak memberi tahu saya tentang perubahan jadwal rapat lebih awal. Ini semua salahmu."
Kebiasaan ini juga terlihat jelas ketika mereka menghadapi tantangan di tempat kerja atau dalam hubungan pribadi.Â
Ketika sebuah pekerjaan tidak selesai tepat waktu, ia lebih suka berkomentar, "Proyek ini tidak selesai tepat waktu karena kamu tidak memberikan semua informasi yang diperlukan. Saya tidak bisa melakukan apa-apa jika tidak ada data lengkap dari Anda."
Dalam lingkup hubungan pribadi, mereka mungkin mengatakan, "Kita sering bertengkar karena kamu selalu mengabaikan perasaanku. Aku merasa tidak dipahami dan dihargai."
Dengan cara ini, mereka cenderung menyalahkan orang lain tanpa mempertimbangkan kontribusi mereka sendiri terhadap penyelesaian masalah.