Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

6 Kebiasaan Buruk Orang yang Suka Playing Victim

1 Agustus 2024   16:10 Diperbarui: 3 Agustus 2024   00:10 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang marah, Playing Victim. (Sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Dalam pergaulan kita sehari-hari, kita sering bertemu dengan orang-orang yang tampaknya selalu merasa menjadi korban dalam berbagai situasi.

Meskipun mereka mungkin tidak selalu menyadarinya, kebiasaan ini dapat merusak hubungan dan menghambat perkembangan pribadi, bahkan merusak organisasi.

Dalam tulisan ini, kita akan membahas enam kebiasaan buruk yang umumnya dimiliki oleh orang-orang yang suka playing victim (berperan sebagai korban).

1. Terus-Menerus Menyalahkan Orang Lain

Salah satu tanda utama dari seseorang yang sering memainkan peran sebagai korban adalah kecenderungan mereka untuk selalu menyalahkan orang lain ketika masalah muncul. 

Misalnya, jika mereka terlambat menghadiri suatu rapat, mereka mungkin mengatakan: "Saya terlambat karena kamu tidak memberi tahu saya tentang perubahan jadwal rapat lebih awal. Ini semua salahmu."

Kebiasaan ini juga terlihat jelas ketika mereka menghadapi tantangan di tempat kerja atau dalam hubungan pribadi. 

Ketika sebuah pekerjaan tidak selesai tepat waktu, ia lebih suka berkomentar, "Proyek ini tidak selesai tepat waktu karena kamu tidak memberikan semua informasi yang diperlukan. Saya tidak bisa melakukan apa-apa jika tidak ada data lengkap dari Anda."

Dalam lingkup hubungan pribadi, mereka mungkin mengatakan, "Kita sering bertengkar karena kamu selalu mengabaikan perasaanku. Aku merasa tidak dipahami dan dihargai."

Dengan cara ini, mereka cenderung menyalahkan orang lain tanpa mempertimbangkan kontribusi mereka sendiri terhadap penyelesaian masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun