Mohon tunggu...
Obed
Obed Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Menghidupi Kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

6 Kebiasaan Buruk Orang yang Suka Playing Victim

1 Agustus 2024   16:10 Diperbarui: 1 Agustus 2024   19:57 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: https://www.vectorstock.com

Orang yang sering merasa sebagai korban biasanya kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap tindakan mereka sendiri. Mereka cenderung enggan mengakui kesalahannya dan lebih memilih untuk melihat dirinya sebagai korban dari situasi atau tindakan orang lain. 

Sikap ini menghambat kemampuan mereka untuk belajar dari pengalaman dan membuat perubahan positif dalam hidup mereka.

Contoh: Setiap kali ada masalah, Pak Regen selalu menyalahkan orang lain, dia berkata, "Saya gagal dalam proyek ini karena rekan kerja saya tidak mau memberikan dukungan." Pak Regen tidak mempertimbangkan apa yang bisa dia lakukan untuk memperbaiki situasinya.

3. Fokus pada Keluhan dari Solusi

Orang yang playing victim bisa terjebak dalam siklus keluhan daripada mencari solusi, baik itu di rumahnya, lingkungan pekerjaan, maupun lingkungan sosial .

Misalnya, seorang anggota tim di sebuah  perusahaan sering mengeluh tentang beban kerja yang tinggi dengan pernyataan seperti ini: "Saya selalu mendapatkan tugas yang paling sulit, sementara rekan-rekan saya tidak mengalami hal yang demikian."

Alih-alih mencari solusi untuk masalah yang dihadapi, orang tersebut sering kali lebih fokus pada keluhan dan rasa sakit yang mereka alami. 

Sebagai contoh, seorang pegawai di sebuah perusahaan terus-menerus meratapi ketidakadilan dengan mengatakan, "Saya merasa tidak dihargai, tidak peduli seberapa keras saya bekerja." 

4. Berusaha Mendapatkan Simpati

Mencari simpati dari orang lain adalah kebiasaan umum bagi mereka yang memerankan diri sebagai korban. Mereka mungkin sering berbicara tentang kesulitan dan penderitaan mereka untuk mendapatkan dukungan emosional atau perhatian ekstra dari orang-orang di sekitar mereka.

Misalnya, seseorang mungkin berkata kepada rekan kerjanya, "Saya benar-benar kelelahan karena harus menangani semua pekerjaan ini sendirian, dan tidak ada yang peduli."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun