Mohon tunggu...
Obed
Obed Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Menghidupi Kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pohon Penjaga Mata Air Kehidupan di Salatiga

31 Juli 2024   15:14 Diperbarui: 31 Juli 2024   21:12 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon di Kali Wedhok, Kalitaman / Poto Antok

Air, Persoalan Warga Perkotaan

Air bersih adalah salah satu bagian yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Minimnya ketersediaan air bersih dapat mengakibatkan terhambatnya aktivitas sehari-hari. 

Untuk memastikan ketersediaan air bersih, salah satu yang harus diperhatikan adalah sumber mata air. Tidak semua daerah memiliki sumber mata air yang dapat dinikmati setiap hari, misalnya daerah pegunungan atau pun daerah yang tandus.

Sebagai contoh, di beberapa wilayah kota besar di Indonesia, mendapatkan air bersih juga tidak mudah. Sumur di beberapa kota besar sudah terinfiltrasi dengan air laut, sehingga kualitas airnya tidak layak untuk digunakan.

Akibatnya, banyak warga kota besar yang harus membeli air untuk keperluan memasak, mencuci, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Kondisi ini tentu menambah beban ekonomi bagi masyarakat.

Mata Air di Salatiga

Salatiga dan sekitarnya memang dikenal dengan kekayaan sumber daya airnya. Sumber mata air ini, dalam bahasa Jawa, sering disebut sebagai "belik" atau "kali." Belik atau kali adalah mata air kecil yang biasanya mengalir dari celah-celah batu atau tanah, sering digunakan oleh penduduk setempat untuk keperluan sehari-hari seperti mandi dan mencuci. 

Keberadaan sumber air ini sangat penting bagi masyarakat setempat, tidak hanya untuk kebutuhan domestik, tetapi juga untuk pertanian dan kehidupan ekosistem di sekitar wilayah tersebut. 

Salatiga yang berada di lereng Gunung Merbabu dan dekat dengan Gunung Telomoyo, memiliki banyak mata air alami yang memberikan manfaat besar bagi penduduk dan lingkungan sekitarnya.

Pohon di Kali Wedhok, Kalitaman / Poto Antok
Pohon di Kali Wedhok, Kalitaman / Poto Antok
Di Kalitaman, Salatiga memiliki merupakan sumber mata air yang memberikan kelimpahan air bersih yang sangat bermanfaat bagi warga setempat. Air yang meluap dan mengalir setiap hari dimanfaatkan oleh penduduk untuk berbagai aktivitas. 

Di sekitar Kalitaman, terdapat kolam-kolam yang dibangun untuk berbagai keperluan, seperti mandi dan mencuci pakaian, bahkan juga kolah renang yang sudah sangat terkenal.

Sumber air Senjoyo, yang terletak di antara Salatiga dan Tengaran, Kabupaten Semarang, merupakan salah satu mata air utama di kedua wilayah tersebut. Senjoyo menyediakan pasokan air bersih yang melimpah dan terus mengalir setiap hari, yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat setempat. 

Seperti halnya di Kalitaman, air dari Senjoyo juga dimanfaatkan oleh warga untuk berbagai aktivitas sehari-hari, termasuk mandi, mencuci pakaian, dan bahkan telah dikelola sebagai wisata pemandian. Keberadaan sumber air Senjoyo membantu memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di Salatiga serta mendukung pertanian, yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan petani.

Selain Kalitaman dan Senjoyo, di dekat Rest Area Salatiga terdapat dua belik yang melimpah airnya dan digunakan oleh warga sekitar. Air yang mengalir dari kali-kali ini dimanfaatkan oleh penduduk untuk mandi dan mencuci pakaian. Keberadaan sumber air ini sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari warga sekitarnya. 

Sumber-sumber air ini dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat, baik untuk keperluan mandi, mencuci, dan juga mengairi sawah disekitarnya.

Selama ini sumber air Kalitaman dan Senjoyo mengalami pengelolaan yang semakin baik seiring dengan meningkatnya kebutuhan warga akan air bersih. Pengelolaan ini dilakukan oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) untuk memastikan akses yang lebih mudah bagi warga dalam memperoleh air bersih. 

Melalui pengelolaan PDAM, distribusi air menjadi lebih teratur dan kualitasnya terjamin. Hal ini memungkinkan sebagian besar warga menikmati pasokan air yang aman dan layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. 

PDAM bertanggung jawab dalam proses pengolahan dan pendistribusian air bersih dari sumber mata air tersebut ke rumah-rumah warga, memastikan bahwa setiap orang memiliki akses yang cukup terhadap air bersih.

Tumbuhan Penjaga Mata Air

Di Salatiga, pohon-pohon besar dan hijau yang tumbuh subur sering kali menandakan adanya ketersediaan air tanah yang melimpah. Tumbuhan memiliki peran penting dalam mendukung keberlanjutan sumber mata air melalui pengaturan siklus air, pengendalian erosi, dan penyimpanan kelembapan. 

Selain itu, pohon-pohon ini juga melindungi tanah dari erosi, yang berkontribusi pada stabilitas lingkungan dan kualitas air. Kehadiran pohon besar di sekitar sumber mata air mendukung ekosistem yang sehat, dan memastikan keberlanjutan mata air tersebut.

Pada masa sekarang ini, yang menjadi tantangan adalah memastikan bahwa habitat pohon-pohon di wilayah ini terjaga dengan baik. Hal ini penting karena pohon-pohon memiliki peran krusial dalam menjaga ekosistem lokal, termasuk kualitas dan kuantitas sumber mata air. 

Pohon-pohon membantu menjaga kelembapan tanah, mengurangi erosi, dan berperan sebagai penyaring alami yang menjaga kebersihan air. Kehilangan pohon-pohon ini bisa mengganggu keseimbangan ekosistem, menyebabkan degradasi lingkungan, dan mengancam ketersediaan air bersih bagi masyarakat sekitar.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya bersama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain: Penghijauan, yaitu melakukan penanaman pohon secara berkala di area yang gundul atau terancam kehilangan vegetasi. Dapat juga dengan menegakkan peraturan yang melindungi kawasan hutan dan sumber mata air dari kegiatan yang merusak tumbuhan disekitar mata air.

Selain itu, edukasi dan kesadaran Masyarakat perlu ditingkatkan, dengan program pendidikan dan kampanye lingkungan yang menekankan pentingnya menjaga kelestarian hutan dan sumber daya air.

Mata Air Sebagai Warisan bagi Anak Cucu

Pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan juga menjadi kunci, dengan mengembangkan dan menerapkan praktik pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, memastikan bahwa eksploitasi sumber daya tidak merusak lingkungan. 

Selain itu, Kerjasama dan pembangunan jejaring dengan masyarakat dan berbagai pihak harus ditingkatkan, dalam usaha pelestarian lingkungan, karena mereka adalah penjaga pertama ekosistem. 

Dengan upaya-upaya ini, diharapkan habitat pohon-pohon di wilayah tersebut dapat tetap terjaga, memastikan ketersediaan air bersih yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Selain itu, pemanfaatan sumber mata air harus diimbangi dengan upaya pelestarian yang serius terhadap mata air dan vegetasi di sekitarnya. Sumber mata air yang terjaga tidak hanya memastikan ketersediaan air untuk saat ini, tetapi juga untuk generasi mendatang. 

Oleh karena itu, pelestarian tidak hanya perlu dilakukan di area sekitar sumber mata air, tetapi harus melibatkan seluruh warga masyarakat.

Kesadaran dan partisipasi aktif dari warga kota sangat penting dalam menjaga kualitas dan keberlanjutan sumber mata air, memastikan bahwa warisan berharga ini dapat dinikmati oleh anak cucu di masa depan.

Kampanye penanaman pohon, dan memanfaatkan air sesuai kebutuhan dapat menjadi wujud kepedulian secara nyata warga masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun