Mohon tunggu...
Obed
Obed Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Tukang tulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tips Keluar dari Komunitas Toxic

28 Juli 2024   20:44 Diperbarui: 4 Agustus 2024   14:51 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam komunitas seperti ini, interaksi sosial yang sehat sulit terjalin karena adanya perilaku negatif yang merata di antara anggotanya.

Komunitas toxic biasanya ditandai dengan adanya sikap saling merendahkan, gosip, manipulasi, serta kurangnya dukungan dan empati. Anggota komunitas ini cenderung merasa tidak aman, kurang percaya diri, dan sering kali terjebak dalam konflik yang berkepanjangan.

Di dalam komunitas toxic, nilai-nilai positif seperti kepercayaan, kerjasama, dan saling menghargai jarang ditemui. Hal ini dapat menyebabkan stres emosional dan mental yang signifikan bagi anggotanya. 

Selain itu, dampak jangka panjang dari berada dalam komunitas toxic dapat mencakup penurunan kesehatan mental, perasaan rendah diri, dan bahkan kerusakan hubungan sosial di luar komunitas tersebut. 

Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda komunitas toxic dan mencari cara untuk keluar atau memperbaiki lingkungan tersebut demi kesejahteraan diri sendiri dan orang lain.

Ciri-ciri Komunitas Toxic

Komunitas toxic memiliki berbagai ciri-ciri yang mencolok, yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan emosional anggotanya. Salah satu ciri utama adalah toleransi terhadap perilaku negative. 

Dalam komunitas seperti ini, perilaku yang merugikan, seperti bullying, diskriminasi, atau gosip, seringkali tidak hanya ditoleransi, tetapi bahkan mendorong.

Anggota komunitas mungkin merasa bahwa tindakan merugikan tersebut adalah bagian dari budaya yang diterima, yang membuat mereka ragu untuk berbicara atau melawan. 

Hal ini dapat menciptakan lingkungan di mana anggota merasa tertekan dan terasing, karena mereka takut untuk mengungkapkan pandangan mereka yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun