Kreativitas guru tidak terbatas pada satu bidang saja, tetapi mencakup berbagai disiplin ilmu dan aktivitas, seperti seni, kesusastraan, teknologi, dan sains. Dalam seni, kreativitas terwujud melalui karya yang mengekspresikan perasaan, ide, dan imajinasi seniman.Â
Dalam kesusastraan, kreativitas muncul dalam bentuk cerita, puisi, dan esai yang menawarkan perspektif unik dan orisinal. Di bidang sains dan teknologi, kreativitas memungkinkan penemuan baru, pengembangan teori inovatif, dan penciptaan solusi yang efektif untuk berbagai masalah.
Dengan menggabungkan informasi yang ada dengan cara yang tidak konvensional, individu dapat menghasilkan ide-ide baru yang memiliki nilai tambah dan relevansi dalam konteks tertentu.Â
Misalnya, dalam penelitian ilmiah, kreativitas diperlukan untuk merumuskan hipotesis baru, merancang eksperimen, dan menginterpretasikan hasil dengan cara yang dapat membuka wawasan baru.
 Begitu pula dalam teknologi, kreativitas memungkinkan pengembangan produk dan layanan yang lebih efisien dan efektif. Oleh karena itu, kreativitas guru adalah elemen kunci yang mendasari inovasi dan kemajuan di berbagai bidang kehidupan.
Pentingnya Kreativitas dalam Pendidikan
Integrasi teknologi dalam pembelajaran di beberapa sekolah dasar seringkali menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan pengetahuan dan keterampilan teknologi di kalangan guru, keterbatasan infrastruktur, dan resistensi terhadap perubahan.Â
Namun, guru yang lebih muda dan melek teknologi telah membawa perubahan positif. Banyak dari mereka sudah memanfaatkan laptop, memutar film lewat YouTube, menggunakan desain Canva, dan aplikasi CapCut untuk kreativitas mereka. Mereka bahkan memiliki konten YouTube, Facebook, hingga TikTok.
Kreativitas guru dalam pendidikan memiliki peran penting karena mencakup pemikiran konvergen dan divergen, yang keduanya esensial untuk pengembangan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
Pemikiran konvergen adalah cara berpikir yang fokus pada menemukan satu jawaban benar, seperti dalam soal matematika atau tes standar.Â
Ini penting untuk memastikan siswa memahami konsep dasar dan dapat menerapkannya dengan benar. Di sisi lain, pemikiran divergen adalah cara berpikir yang mencari berbagai alternatif solusi untuk satu masalah, yang mendorong siswa untuk berpikir secara lebih luas dan kreatif.Â