Mohon tunggu...
Obed
Obed Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Membangun Pemikiran Lurus dan Positif demi masa depan, memberikan tulisan yang bermanfaat untuk kemajuan bersama.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Strategi Efektif Mengatasi Tantangan Anak di Era Modern

21 Juli 2024   19:21 Diperbarui: 21 Juli 2024   19:53 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Persoalan Anak-anak di Era Modern

Di era modern, anak-anak menghadapi berbagai tantangan yang unik dan kompleks, terutama karena dampak teknologi dan media sosial. Teknologi yang berkembang pesat telah memberikan akses yang luar biasa ke informasi dan komunikasi, tetapi juga membawa risiko seperti cyberbullying, ketergantungan pada gadget, dan paparan informasi yang tidak akurat. Media sosial dapat mempengaruhi kesehatan mental anak-anak dengan menambah tekanan untuk tampil sempurna dan meningkatkan kecemasan, terutama ketika mereka membandingkan diri mereka dengan standar yang seringkali tidak realistis.

Selain masalah teknologi, kesehatan mental anak-anak menjadi isu yang semakin mendapatkan perhatian. Tekanan akademis, konflik keluarga, dan ketidakstabilan sosial dapat memicu stres, kecemasan, dan bahkan depresi di kalangan anak-anak dan remaja. Dukungan emosional yang memadai dari orang tua, guru, dan tenaga profesional kesehatan mental sangat penting untuk membantu anak-anak mengatasi tantangan ini. Survei Kesehatan Mental Remaja Nasional Indonesia (I-NAMHS), yang dirilis oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, adalah penelitian pertama yang mengevaluasi prevalensi gangguan mental di kalangan remaja berusia 10 hingga 17 tahun di Indonesia. Hasil survei ini menunjukkan bahwa sekitar sepertiga dari remaja mengalami masalah kesehatan mental. Selain itu, satu dari dua puluh remaja mengalami gangguan mental dalam 12 bulan terakhir. Dalam angka absolut, ini mencakup sekitar 15,5 juta remaja yang mengalami masalah kesehatan mental, dan 2,45 juta remaja terdiagnosis dengan gangguan mental sesuai dengan panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Edisi Kelima (DSM-5), yang digunakan sebagai acuan untuk diagnosis gangguan mental di Indonesia.

Tekanan akademis dan sosial merupakan persoalan besar di era modern. Anak-anak sering merasakan beban untuk mencapai prestasi yang tinggi di sekolah serta memenuhi ekspektasi sosial yang tinggi dari orang tua dan masyarakat. Tekanan ini dapat menyebabkan stres yang signifikan, sehingga penting bagi sistem pendidikan dan keluarga untuk mengelola harapan dengan cara yang mendukung kesejahteraan anak.  

Menurut Desmita (2012) dalam bukunya Psikologi Perkembangan Peserta Didik, kecenderungan remaja mengalami masa-masa penuh stres disebabkan oleh berbagai faktor. Remaja sering dihadapkan pada berbagai pekerjaan atau tugas secara bersamaan, mulai dari tugas-tugas sekolah dan beban belajar yang cukup berat, hingga kecemasan dan kebingungan dalam menentukan pilihan karier serta program pendidikan lanjutan. Selain itu, mereka juga harus membagi waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah, berolahraga, menjalani hobi, dan kehidupan sosial lainnya.Perubahan dalam struktur keluarga, seperti perceraian atau absensi figur ayah, dapat mempengaruhi stabilitas emosional anak-anak. Dinamika keluarga yang berubah dapat menambah kompleksitas tantangan yang dihadapi anak-anak.

Di tengah-tengah perubahan lingkungan dan isu identitas yang semakin kompleks, anak-anak juga harus menghadapi tantangan terkait masa depan mereka. Pendidikan harus menyesuaikan dengan keterampilan yang diperlukan untuk dunia kerja yang terus berkembang. Selain itu, anak-anak harus diajari tentang pentingnya keberagaman dan inklusi, serta dampak lingkungan dan perubahan iklim, agar mereka dapat menjadi generasi yang peduli dan siap menghadapi tantangan global. Mengatasi persoalan-persoalan ini memerlukan pendekatan yang menyeluruh dan kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Era modern membawa berbagai peluang sekaligus tantangan bagi anak-anak. Di satu sisi, teknologi dan media sosial memungkinkan akses informasi dan komunikasi yang luas. Namun, risiko seperti cyberbullying, adiksi gadget, dan paparan konten negatif juga meningkat. Selain itu, tekanan akademis, kesehatan mental, dan perubahan sosial ekonomi menjadi faktor kompleks yang harus dihadapi oleh anak-anak saat ini.

Langkah Penting bagi Semua:

Literasi Digital dan Edukasi Media Sosial

Memperkuat keamanan anak melalui literasi digital sangat krusial di era modern. Literasi digital membantu anak-anak memahami cara menggunakan internet dan media sosial dengan aman. Hal ini meliputi melindungi informasi pribadi, menghindari situs web yang berbahaya, dan mengetahui bagaimana melaporkan cyberbullying. Dengan keterampilan ini, anak-anak dapat mengurangi risiko terpapar konten negatif dan melindungi diri mereka dari berbagai ancaman online yang mungkin mengganggu keamanan dan kesejahteraan mereka.

Selain itu, edukasi media sosial memainkan peran penting dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis anak-anak. Dengan memahami cara menilai informasi yang mereka temukan di internet, anak-anak belajar untuk membedakan antara fakta dan fiksi serta menghindari konten yang dapat merugikan kesehatan mental mereka. Literasi digital dan edukasi media sosial juga membantu anak-anak membangun kepercayaan diri dalam menggunakan teknologi, memperbaiki keterampilan komunikasi online, dan menjalin hubungan yang positif di dunia maya. Kemampuan ini sangat penting untuk navigasi yang sehat dan produktif di lingkungan digital yang semakin kompleks.

Mendukung Kesehatan Mental Anak

Di era modern, anak-anak menghadapi berbagai tantangan yang kompleks, seperti tekanan akademis, cyberbullying, dan paparan konten negatif di internet. Tantangan ini dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental mereka, memicu kecemasan, depresi, dan masalah perilaku lainnya. Oleh karena itu, mendukung kesehatan mental anak menjadi aspek yang sangat penting untuk memastikan kesejahteraan mereka. Penting untuk menangani masalah ini secara proaktif agar anak-anak dapat berkembang dalam lingkungan yang sehat dan mendukung.

Menciptakan lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang, terbuka, dan suportif sangat penting untuk kesehatan mental anak. Orang tua perlu menyediakan suasana yang membuat anak merasa aman, diterima, dan dicintai. Komunikasi terbuka juga merupakan kunci, di mana orang tua harus meluangkan waktu untuk berbicara dengan anak-anak tentang perasaan mereka, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan memberikan dukungan emosional yang diperlukan. Selain itu, membangun rasa percaya antara orang tua dan anak sangat penting agar anak merasa nyaman untuk berbagi masalah dan mencari bantuan ketika diperlukan. Menjadi teladan yang baik dalam mengelola emosi dan stres juga dapat memberikan dampak positif, karena anak-anak sering kali meniru perilaku yang mereka lihat dari orang tua mereka.

Jika anak menunjukkan tanda-tanda masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau perubahan perilaku yang signifikan, penting untuk segera mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater. Ahli kesehatan mental dapat melakukan penilaian psikologis untuk mendiagnosis masalah secara akurat dan menyediakan terapi yang sesuai, seperti terapi perilaku kognitif, terapi interpersonal, atau terapi keluarga. Mereka juga dapat membantu anak mengembangkan strategi coping yang efektif untuk mengelola stres dan emosi negatif, serta memberikan bimbingan dan dukungan kepada orang tua dalam membantu anak mereka.

Mengelola Tekanan Akademis dan Sosial

Tekanan akademis dan sosial merupakan tantangan signifikan bagi banyak anak di era modern. Untuk membantu anak-anak mengatasi tekanan ini dan berkembang dengan optimal, peran orang tua, guru, dan psikolog pendidikan sangatlah penting. Orang tua harus menetapkan ekspektasi yang realistis dan sesuai dengan kemampuan anak, menghindari memberikan tekanan yang berlebihan atau membandingkan anak dengan orang lain. Selain itu, penting untuk menciptakan keseimbangan antara belajar, bermain, dan aktivitas lainnya. Luangkan waktu untuk beraktivitas bersama anak dan ciptakan suasana rumah yang menyenangkan. Mendukung minat dan bakat anak juga dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka dan menemukan kesenangan dalam belajar.

Guru memainkan peran kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung. Mereka perlu membangun hubungan baik dengan murid dan menciptakan suasana kelas yang aman dan suportif. Guru juga harus siap memberikan dukungan emosional kepada anak yang mengalami kesulitan serta menggunakan metode pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan motivasi belajar anak. Di sisi lain, psikolog pendidikan dapat membantu dengan menilai tingkat tekanan yang dihadapi anak dan mengidentifikasi sumbernya. Mereka memberikan wawasan dan teknik untuk mengelola tekanan akademis dan sosial, serta membantu anak mengembangkan keterampilan manajemen waktu, stres, dan komunikasi. Dengan dukungan dari ketiga pihak ini, anak-anak dapat membangun rasa percaya diri yang kuat dan mengembangkan citra diri yang positif dalam menghadapi tantangan mereka.

Memperkuat Struktur Keluarga

Di era modern, perubahan dalam struktur keluarga, seperti perceraian, absennya figur ayah, atau konflik keluarga, dapat memengaruhi kesejahteraan anak. Untuk mendukung anak-anak dalam menghadapi situasi ini, penting untuk memperkuat struktur keluarga. Ini melibatkan membangun komunikasi terbuka dan jujur dengan anak-anak, membuka dialog tentang berbagai hal, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan menjaga kejujuran sesuai dengan usia dan tingkat pemahaman mereka. Orang tua juga harus menghindari menunjukkan konflik di depan anak-anak untuk mencegah mereka merasa cemas dan tidak aman.

Meningkatkan dukungan dan ketahanan keluarga juga krusial. Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas bersama, seperti makan bersama atau berlibur, yang dapat memperkuat hubungan keluarga dan menciptakan kenangan positif. Saling mendukung dan membangun tradisi keluarga yang positif, serta mencari bantuan profesional jika diperlukan, dapat membantu mengatasi kesulitan. Konselor keluarga dan psikolog berperan dalam menyelesaikan konflik, memperbaiki dinamika keluarga, memberikan dukungan emosional, dan meningkatkan keterampilan komunikasi yang efektif. Dengan langkah-langkah ini, keluarga dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan aman bagi anak-anak.

Mempersiapkan Masa Depan

Di era modern yang terus berubah, mempersiapkan anak-anak untuk masa depan memerlukan pembaruan dalam sistem pendidikan serta peningkatan kesadaran lingkungan. Untuk memperbarui sistem pendidikan, perlu fokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti kreativitas, kritisisme, kolaborasi, dan komunikasi. Metode pembelajaran aktif dan kreatif harus diterapkan untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar anak, sambil memanfaatkan teknologi secara efektif untuk membuka akses informasi dan peluang belajar yang lebih luas.

Selain itu, meningkatkan kesadaran lingkungan merupakan aspek penting dalam persiapan masa depan. Edukasi tentang keberagaman dan inklusi harus dilakukan untuk membangun masyarakat yang harmonis, sementara anak-anak perlu diberi pemahaman tentang dampak manusia terhadap lingkungan dan pentingnya kelestarian alam. Mendorong perilaku ramah lingkungan, seperti daur ulang dan hemat energi, juga sangat penting. Psikolog pendidikan dan ahli lingkungan dapat berkolaborasi dalam merancang program pendidikan yang relevan, memberikan informasi akurat tentang isu-isu global, dan membantu anak-anak mengembangkan keterampilan coping untuk menghadapi stres terkait isu lingkungan.

Simpulan

Menghadapi tantangan di era modern memerlukan upaya kolaboratif dari keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk memastikan kesejahteraan anak-anak. Keluarga berperan sebagai fondasi utama, menyediakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan dukungan emosional, serta menjadi teladan dalam pengelolaan emosi dan stres. Di sisi lain, sekolah harus menyediakan pendidikan yang relevan dan berkualitas, menciptakan lingkungan belajar yang aman, serta menanamkan nilai-nilai moral dan karakter yang penting. Kerjasama antara orang tua dan pendidik sangat penting untuk mendukung perkembangan holistik anak.

Masyarakat juga memiliki peran strategis dalam menciptakan ruang publik yang ramah anak, meningkatkan kesadaran tentang isu-isu anak, dan mendukung organisasi yang bergerak dalam perlindungan dan advokasi hak anak. Dengan sinergi antara ketiga pihak ini, kita dapat membantu anak-anak mengatasi tantangan masa kini dan mempersiapkan mereka untuk masa depan yang lebih baik. Upaya bersama ini akan membentuk generasi yang tangguh, kreatif, dan bertanggung jawab dalam menghadapi berbagai perubahan dan kompleksitas yang ada di dunia modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun