Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kopi Jalanan, Tuntutan Ekonomi Harus Jalan

13 Juli 2024   21:20 Diperbarui: 12 Agustus 2024   18:33 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, di pinggir jalan Salatiga dan sekitarnya, penjual kopi yang menggunakan sepeda motor atau sepeda kayuh semakin banyak menjajakan berbagai produk kopi sachet kepada pengguna jalan. 

Fenomena ini menunjukkan respons positif dari masyarakat terhadap kebutuhan akan minuman kopi yang praktis dan mudah dinikmati di berbagai kesibukan sehari-hari. 

Para penjual ini menawarkan berbagai varian kopi instan yang siap saji, memungkinkan konsumen untuk menikmati kopi tanpa harus mengunjungi kedai kopi atau tempat duduk lainnya.

Tren ini juga mencerminkan perubahan gaya hidup urban di Salatiga, di mana mobilitas dan kecepatan menjadi prioritas utama dalam menjalani aktivitas sehari-hari. 

Jadi dengan menjual kopi sachet secara mobile, penjual tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen akan kopi instan yang praktis, tetapi juga menghadirkan kenyamanan dan aksesibilitas yang tinggi bagi para pelanggan. 

Ini menjadi salah satu bentuk adaptasi terhadap perkembangan kebiasaan konsumsi masyarakat modern yang semakin mengutamakan kenyamanan dan efisiensi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dengan berbekal kopi sachet dan thermos berisi air panas, para penjual kopi di pinggir jalan Salatiga menjalankan usaha mereka dengan efisien. Mereka memanfaatkan sepeda motor dan sepeda kayuh untuk menjangkau lebih banyak pelanggan di berbagai lokasi. 

Strategi ini tidak hanya memungkinkan mereka untuk menawarkan kopi instan yang siap saji secara langsung kepada pengguna jalan, tetapi juga memberikan fleksibilitas dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin menikmati kopi di tempat atau membawanya pulang.

Kombinasi antara kopi sachet dan thermos berisi air panas memberikan pengalaman konsumsi yang praktis dan cepat. Konsumen dapat memilih varian kopi favorit mereka dari berbagai pilihan sachet yang ditawarkan, sementara penjual dengan cekatan menyajikan kopi dengan air panas yang disimpan dalam thermos. 

Hal ini tidak hanya mempermudah transaksi di jalanan, tetapi juga mencerminkan respons positif terhadap gaya hidup urban yang sibuk dan mobilitas tinggi di Salatiga.

Kebutuhan ekonomi saat ini memberikan tantangan yang signifikan bagi banyak orang, termasuk para penjual kopi. Mereka sering kali menghadapi fluktuasi besar dalam pendapatan harian mereka. 

Pada beberapa malam, penjualan mereka mungkin melebihi 100 ribu rupiah atau bahkan lebih tinggi, tergantung pada sejumlah faktor seperti cuaca, lokasi, dan jumlah pelanggan. 

Namun, ada juga malam di mana mereka mungkin hanya mampu mengumpulkan jumlah pendapatan yang jauh lebih rendah dari itu. 

Variabilitas ini menunjukkan betapa tidak pastinya situasi ekonomi yang dihadapi oleh para masyarakat kecil, yang sering kali harus beradaptasi dengan perubahan harian dalam hal pendapatan mereka.

(Foto: Dokumentasi Pribadi/Obed)
(Foto: Dokumentasi Pribadi/Obed)

Meskipun demikian, pendapatan penjual kopi ini bervariasi, hal tersebut masih memberikan bantuan yang cukup untuk sekedar memberikan uang saku untuk anak-anak mereka. Ini menunjukkan betapa pentingnya usaha kecil seperti menjual kopi dalam mendukung kehidupan sehari-hari keluarga. 

Meskipun mereka mungkin tidak selalu dapat memperkirakan berapa banyak yang mereka hasilkan setiap hari, mereka gigih dalam usaha mereka untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Hal ini mencerminkan rakyat kecil bertahan  dan  terus berusaha di tengah kondisi ekonomi yang sering kali tidak pasti.

Pembeli kopi yang banyak adalah anak muda yang berkumpul di pinggir jalan atau mencari udara segar, serta komunitas motor. 

Mereka sering menjadi langganan karena kopi tidak hanya menyediakan minuman yang menyegarkan, tetapi juga menjadi bagian dari pengalaman sosial mereka. 

Anak muda sering mencari tempat yang nyaman untuk berkumpul, berbicara, atau sekedar bertemu dengan menikmati minuman kopi di pinggir jalan. 

Di sisi lain, komunitas motor menggunakan lokasi ini sebagai tempat berkumpul sebelum atau setelah berkendara, menciptakan ikatan sosial yang kuat di sekitar minat bersama mereka terhadap kendaraan motor atau sepeda.

Saat ini, biaya hidup tinggi dan ekonomi sulit membuat banyak orang merasa perlu untuk mencari cara tambahan untuk mendukung keluarga mereka. Harga barang kebutuhan pokok yang naik membuat sulit untuk mengatasi semua biaya. 

Oleh karena itu, orang-orang mencari penghasilan tambahan atau bahkan memulai usaha sendiri agar bisa lebih stabil secara finansial. 

Hal ini penting tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi juga untuk memberikan masa depan yang lebih aman dan lebih baik bagi keluarga mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun