Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Iptek, dan Pendidikan, Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perpektif Iman Kristen dalam Menanggapi Kasus Gantung Diri di Gunungkidul

9 Juli 2024   12:39 Diperbarui: 12 Juli 2024   11:09 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alkitab menegaskan dalam Kejadian 1:27 bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah, yang menunjukkan martabat dan nilai yang tinggi dari setiap individu sebagai refleksi dari Sang Pencipta. Setiap individu adalah karya Allah yang luar biasa, mencerminkan keajaiban dan keindahan penciptaan-Nya.

Dari perspektif iman Kristen, kehidupan dipandang sebagai anugerah dari Allah. Konsep ini didasarkan pada keyakinan bahwa Allah adalah Pencipta yang memberikan kehidupan kepada setiap individu dan memiliki otoritas penuh atasnya. 

Oleh karena itu, menghargai kehidupan dan menjaganya dari pengakhiran dengan cara yang tidak bermartabat, seperti gantung diri, adalah penting dalam menjalani iman Kristen yang autentik. 

Allah hadir dalam setiap tahap kehidupan seseorang, mulai dari pembentukan dalam kandungan hingga hari-hari yang telah ditentukan-Nya. Kehadiran Allah adalah jaminan perlindungan dan petunjuk bagi umat-Nya, mencerminkan hubungan yang erat antara pencipta dan ciptaan-Nya.

Pemahaman tentang kehadiran Allah dan keyakinan dalam-Nya dapat memengaruhi cara seseorang merespons kehidupan dan tantangan yang dihadapi. Orang yang benar-benar menghayati kehadiran Allah cenderung memiliki ketenangan batin dan kepercayaan yang kokoh, sehingga mereka tidak terlalu dipenuhi oleh ketakutan atau kecemasan terhadap masa depan. 

Di beberapa daerah, terutama yang kaya akan warisan budaya dan kepercayaan tradisional, praktik sinkretisme sering kali terjadi. Ini mencakup campuran elemen-elemen dari berbagai tradisi agama atau kepercayaan. Bagi orang Kristen, mengatasi kerancuan dalam praktik keagamaan ini memerlukan pendekatan pastoral dan pengajaran yang baik.

Ketika kepercayaan lokal atau praktik spiritual mengaburkan keyakinan Kristen, hal ini dapat mengganggu hubungan pribadi dengan Tuhan dan membingungkan pandangan tentang nilai-nilai Kristiani seperti kasih, keadilan, dan kebenaran. 

Membangun pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Alkitab dan memfasilitasi dialog antara berbagai tradisi agama dapat membantu mengatasi konflik spiritual dan memperkuat kepercayaan. 

Tindakan gantung diri sering kali dipicu oleh ketidakpastian dalam hidup, keputusasaan, dan beban yang berat yang dirasakan seseorang. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk membangun kesehatan rohani mereka.

Alkitab mengajarkan bahwa kesehatan rohani, termasuk kesehatan mental, diperoleh ketika manusia memahami kasih Allah dan melihat kepada keagungan-Nya. Seperti yang diajarkan oleh Yesus Kristus, "Datanglah kepadaku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu" (Matius 11:28). Gereja juga memegang peran penting sebagai tempat di mana orang-orang dapat menemukan dukungan, penghiburan, dan harapan dalam komunitas iman, sesuai dengan firman Paulus, "Berilah saling membantu memikul beban, sesuai dengan hukum Kristus" (Galatia 6:2).

Rasul Paulus menegaskan pentingnya menghargai kehidupan dalam tulisan-tulisannya kepada orang Kristen. Dalam 1 Korintus 6:19-20, ia mengajarkan bahwa tubuh adalah tempat tinggal Roh Kudus yang diberikan oleh Allah sebagai anugerah. Oleh karena itu, setiap orang Kristen dipanggil untuk merawat baik tubuh dan juga kesehatan fisik dan rohaninya. Doa juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mental, seperti yang diajarkan Paulus dalam Filipi 4:6-7, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Dan damai Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun