Bagi BWF, buku ini bisa menjadi pembelajaran ke depan mengenai bagaimana menghadapi bencana seperti itu. Buku "Tolak Bala Sepak Bola" ternyata mendapat sambutan bagus dari Universitas Muhammadiyah Surabaya. Jadilah projek buku ini bekerjasama dengan kampus, sekaligus bagaimana komunitas Bonek bisa bersinergi dengan perguruan tinggi.
Niat awal menerbitkan buku Tolak Bala ini adalah bagaimana hasil penjualan buku ini bisa memberi perhatian pada tenaga kesehatan di Surabaya. Kami yang menuliskan, pembaca yang menyimak, dan perhatian pada tenaga kesehatan bisa tersalurkan. BWF sudah sangat bahagia bisa membantu berbagi di tengah kesulitan semua pihak.
Benar saja, kami mencetak terbatas buku ini sejumlah 200 eksemplar dan habis. Tugas berikutnya adalah pengalaman baru, yaitu mengemas buku, kemudian mengantarnya ke jasa ekspedisi. Saya kebagian untuk melakukan tugas tersebut.
Ditemani oleh petugas JNE yang telaten menuliskan nama dan alamat yang begitu banyaknya, saya sungguh salut dengan pelayanan mereka. Boks besar berisi buku-buku dalam dua kloter itu pun akhirnya bisa terdistribusikan dengan baik.
Terima kasih untuk semua Bonek, Bonita, maupun pembaca buku sepak bola yang sudah membaca buku Tolak Bala. Kelak buku ini akan menjadi penanda mengenai bagaimana kita pernah berada dalam situasi yang sangat sulit. Saat pertandingan sepak bola tidak ada. Saat Persebaya dan klub-klub lain tidak berlaga.
Senjata kami hanya berupa kata-kata, semoga saja bisa memberi secercah cahaya pada pihak yang membutuhkan lewat literasi yang baik, daripada kata-kata yang digunakan untuk mengutuki keadaan.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H