Bahkan dalam waktu dekat ini ada karya anak bangsa yang proposal penelitiannya ditolak 11 kali oleh pemerintah di Indonesia, namun diterima oleh perusahaan ternama yaitu Google. Christopher Farrel Millenio Kusuma 17 tahun itulah namanya. siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta ini menapakkan kakinya di Mountain View, California, Amerika.
"Berangkat ke sana karena proposal penelitian saya berjudul 'Data Compression using EG and Neural Network Algorithm for Lossless Data' lolos,"Â
Luar biasa bukan, siswa SMA saja sudah bisa membuat inovasi dalam penelitiannya, kalau saja pemerintah pada saat itu lebih perduli dengan rakyatnya, tentu saja pemuda genarasi bangsa indonesia pasti membuat perkembangan yang pesat di Negeri ini.
Semoga saja kedepannya Pemerintah di Negeri ini mulai berubah dan perduli untuk merangkul karya anak bangsa, agar karya mereka tidak ditampung lagi di negara orang lain, terkadang kita seakan pengemis di Negeri sendiri, tapi jadi orang berguna di negara orang lain. Pemerintah harus ingat mereka hingga sampai saat ini masih bangga untuk mengobarkan bendera merah putih walaupun di negara orang lain.
Marilah kedepannya kita sama-sama mengubah haluan, merubah arah pandang, merubah cara berfikir kita, negara ini sudah diambang kehancuran, diambang perpecahan. Jangan mau jadi orang lemah karena takut ditekan penjajah. Ini negera isinya bukan kumpulan orang bodoh dan lemah jadi pemerintah jangan memandang rakyat sebelah mata. Sejahterahkan kami demi kedaulatan Negeri NKRI. Baca juga Pola Asuh Yang Baik Untuk Mendukung Bakat Anak.
Salam Hari Intelektual Sedunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H