Waktu selalu menawarkan kesempatan
Sekian lama beranjak kaki, bumi dipijak langit di junjung,
Tidak berhenti menahan Rindu, namun tampak lapuk, tetapi tidak lekang oleh waktu,
Masih disini, mencoba menahan angan yang terus berceloteh,
Kian per hari membatasi ragu pada angan yang terus bercumbu pada rasa,
Ah kadang-kadang membabi buta, pada Hasrat dan asa,
Kira-kira sebulan sudah berlalu, nampaknya harapan kelabu semakin bermesra,
Beriah-riah mengaduh rasa dan raga, apa daya yang ditemukan hanya harap,
Beri pijak pada mimpi, Dambakan Ria, menanti penuh celoteh,
Dengan keringat, bahkan air mata terus berpacu hasrat akan sukacita,
Dan ada hanya kata bertahan dalamnya kisah dan kasih walaupun nanti dibawahi pergi, Tinggal Tersisa kenangan,
Akhirnya tiba ditahun berikut masih bertahan dengan keringat baru,
Siap menukik dan menerjal lawan yang katanya "lawan diri sendiri ",
Akhiri pula Sediakalanya waktu selalu menawarkan kesempatan,
Entah dua, Tiga, empat, bagi siapa pun yang mencoba, sebaliknya waktu tidak pernah pilih kasih kecuali waktu mu berhenti.